Suara.com - Korea Selatan melaporkan rekor tertinggi kasus COVID-19, setelah tiga hari terakhir jumlah kasus baru mencapai lebih dari 1.300.
Dilansir ANTARA, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), tercatat ada 1.378 kasus baru COVID-19 pada Jumat (9/7). Ini merupakan angka tertinggi setelah rekor sebelumnya 1.316 pada Kamis (8/7).
Mulai Senin, pembatasan virus corona akan diperketat ke tingkat seketat mungkin di Seoul dan wilayah tetangga untuk pertama kalinya, kata KDCA pada hari Jumat, ketika rentetan rekor kasus baru menimbulkan kekhawatiran.
Korea Selatan sejauh ini bernasib lebih baik daripada banyak negara industri dalam infeksi dan kematian, dengan tingkat kematian 1,22 persen dan jumlah kasus parah pada 148 pada hari Jumat, yang jauh lebih rendah dari puncak sebelumnya pada akhir Desember.
Namun, tren yang meningkat telah memicu peringatan bahwa jumlah kasus baru mungkin hampir dua kali lipat pada akhir Juli.
Kondisi itu menyebabkan pembatasan yang lebih ketat oleh pemerintah termasuk orang-orang yang disarankan untuk tinggal di rumah sebanyak mungkin dan pertemuan sosial dibatasi untuk dua orang setelah pukul 18:00 waktu setempat dari empat hari sebelumnya.
Sekitar 11 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah menyelesaikan vaksinasi, termasuk menerima kedua suntikan untuk vaksin yang membutuhkan dua dosis, sementara 30 persen telah menerima satu dosis, kata KDCA dalam sebuah pernyataan.
Korea Selatan bertujuan untuk mencapai kekebalan kelompok sebelum November dengan menginokulasi 70 persen masyarakat dengan setidaknya satu suntikan pada September.
Total infeksi COVID-19 Korea Selatan hingga saat ini mencapai 166.722, dengan 2.038 kematian. [ANTARA]
Baca Juga: Pria Ini Pamer Harga Ceker Ayam di Korea Selatan, Warganet: Setara Daging Sapi
Berita Terkait
-
Eks Dortmund dan Dua Mantan Timnas Kolaborasi Tempa 40 Bintang Muda
-
PSSI Didesak Gara-gara Gosip Jepang Keluar dari AFC Santer di Indonesia
-
5 Moisturizer Merek Korea Terbaik untuk Mencerahkan Wajah
-
Federasi Jepang Ingin Hengkang dari AFC, Indonesia Justru Bisa Diuntungkan!
-
Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026: Media Korea Sebut Keputusan Erick Thohir Jadi Biang Kerok!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan