Suara.com - Food and Drug Administration (FDA) mengumumkan peringatan baru tentang vaksin Covid-19 Johnson & Johnson yang kemungkinan berkaitan dengan sindrom Guillain-Barre, yakni gangguan saraf autoimun langka.
FDA mengeluarkan peringatan itu dengan menyertai lembar fakta bahwa vaksin Johnson & Johnson meningkatkan risiko gangguan saraf autoimun langka setelah vaksinasi.
FDA mengeluarkan peringatan itu setelah muncul sekitar 100 laporan awal kasus sindrom Guillain-Barre dengan latar belakang sebanyak 12,5 juta dosis vaksin Johnson & Johnson telah didistribusikan.
"Meskipun bukti yang tersedia sudah menunjukkan hubungan antara vaksin Janssen dan peningkatan risiko GBS, tapi itu tidak cukup untuk membangun hubungan sebab akibat," kata FDA dikutip dari Fox News.
Namun, FDA telah mengevaluasi informasi yang tersedia mengenai vaksin Johnson & Johnson dan terus mencari manfaat potensial dari suntikan vaksin Covid-19 tersebut.
Selain itu, FDA melalui peringatan ini menyarankan orang-orang untuk mencari perhatian medis jika mengalami gejala tertentu setelah vaksinasi.
Adapun gejala yang dimaksud adalah kelelahan atau kesemutan di kaki atau lengan yang memburuk atau menyebar ke bagian tubuh lain, kesulitan berjalan, kesulitan bicara, mengunyah, menelan, penglihatan ganda, kesulitan menggerakkan mata, kesulitan mengontrol kandung kemih dan fungsi usus.
Sementara itu, perusahaan pembuat vaksin Johnson & Johnson telah melakukan pembicara dengan FDA dan regulator lainnya mengenai kasus tersebut.
"Peluang terjadinya hal ini sangat rendah, dan tingkat kasus yang dilaporkan tergolong sedikit bila dibandingkan dengan banyaknya vaksin yang didistribusikan," jelas perusahaan Johnson & Johnson.
Baca Juga: Ilmuwan Sebut Vaksin Flu Bisa Turunkan Risiko Infeksi Parah Akibat Covid-19
Juru bicara Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga mengkonfirmasi bahwa CDC dan FDA sedang memantau laporan kasus sindrom Guillain-Barre setelah suntik vaksin Johnson & Johnson.
"Laporan GBS setelah menerima vaksin Johnson & Johnson memang jarang terjadi. Tapi, kemungkinan kecil ini bisa menjadi risiko efek samping vaksin Covid-19 ini," kata Kristen Nordlund, asisten khusus direktur komunikasi di CDC.
Nordlund dan FDA mengatakan data yang tersedia tidak menunjukkan tren yang sama dengan vaksin Covid-19 mRNA, seperti vaksin Pfizer dan vaksin Moderna.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan