Suara.com - Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa varian baru dan berisiko lebih tinggi dari Covid-19 diperkirakan akan menyebar ke seluruh dunia.
Sehingga lebih sulit untuk mengekang pandemi. Pengumuman yang mengkhawatirkan ini muncul karena penemuan bahwa beberapa negara sedang menghadapi gelombang infeksi baru yang disebabkan oleh virus corona varian Delta, yang pertama kali ditemukan di India.
Saat ini, ada empat varian menular global yang telah diidentifikasi: Alpha, Beta, Gamma, dan varian terbaru, Delta, yang dikatakan menyebar dengan kecepatan tinggi.
Bahkan, dikatakan lebih menular, berbahaya, dan berpotensi tidak efektif bahkan setelah seseorang divaksinasi. Demikian seperti dilansir dari World Of Buzz.
Varian Delta telah dilaporkna di setidaknya 98 negara dan menyebar dengan cepat baik di negara dengan cakupan vaksinasi rendah maupun tinggi.
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Gebreyesus menyoroti risiko varian terbaru dan bagaimana ia terus berkembang dan bermutasi.
Kemungkinan besar akan membutuhkan evaluasi terus-menerus dan 'penyesuaian yang cermat dari respons kesehatan masyarakat.'
Bahkan, baru-baru ini, Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah, Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, menyebutkan varian Delta baru bisa menyebar dalam waktu 15 detik.
Ini perbandingan yang mencolok jika dibandingkan dengan kasus Covid-19 sebelumnya di mana individu yang terpapar virus dapat terinfeksi dalam waktu kurang dari 15 menit pada jarak satu meter.
Baca Juga: Usir Virus Corona, Warga Mojokerto Gantung Plastik Berisi Air Warna Merah
Hal lain yang mengkhawatirkan, sifat virusnya masih dikatakan berubah dan varian Delta dapat ditularkan melalui udara dalam waktu 15 detik.
“Masyarakat juga harus menghindari berkumpul di tempat ramai atau sempit, karena infeksi masih dapat menyebar di daerah yang berventilasi buruk,” katanya dalam konferensi pers.
Dirjen Hisham juga percaya bahwa setiap orang harus mendapatkan vaksinasi karena itu adalah salah satu cara untuk mencegah diri kita dari virus. Namun, tetap penting untuk mempraktikkan jarak fisik dan masker yang tepat bahkan setelah Anda divaksinasi.
Penggunaan masker wajah, penahanan fisik, kebersihan tangan, dan peningkatan ventilasi dalam ruangan tetap menjadi cara paling efektif untuk mengurangi infeksi di masa pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat