Suara.com - Vitamin merupakan sumber yang penting untuk merawat kesehatan tubuh. Di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang, asupan vitamin D semakin populer dan diburu masyarakat.
Dikatakan Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Anggraini Alam, konsumsi vitamin D terutama untuk anak, penting dilakukan guna menjaga daya tahan tubuh sehingga bisa terhindar dari berbagai penyakit.
Bila asupan vitamin D anak sudah terpenuhi, dr Alam juga mengimbau orangtua menjemur anak di bawah sinar matahari pagi untuk menstimulus vitamin D bekerja bagi tubuh.
"Jangan lupa konsumsi makanan, dan juga berjemur di pagi hari,” ungkapnya pada acara Antibiotik Vs Antivirus: Mana Yang Wajib Pada Covid-19?, Minggu (18/7/2021).
Bila anak yang sudah rajin mengonsumsi vitamin D, tapi tetap sakit seperti sakit demam, maka konsumsi obat penurun demam akan sangat dianjurkan.
"Boleh diberikan obat penurun demam, tapi kalau ada batuknya bisa diberikan obat mukolitiknya. Tapi yang paling penting itu pengawasan," ungkapnya.
Pada kelompok anak, vitamin D dapat mencegah mereka mengalami gangguan kesehatan tulang. Saat kekurangan vitamin D, anak-anak bisa mengalami nyeri otot, mudah lelah, dan memiliki masalah dalam anggota gerak tubuh.
Selain itu, dilansir dari Alo Dokter, ada beberapa risiko kekurangan vitamin D pada anak seperti ulasan berikut.
1. Sering sakit-sakitan
Jika anak kekurangan vitamin D, anak akan sering mengalami sakit-sakitan. Beberapa studi menunjukkan orang yang kekurangan vitamin D dapat mudah terserang infeksi. Misalnya flu, bronkitis, pneumonia, dan diare.
Baca Juga: 4 Manfaat Berciuman untuk Kesehatan, Termasuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
2. Perubahan suasana hati
Salah satu gejala kekurangan vitamin D adalah perubahan suasana hati. Jika tidak segera diobati, kekurangan vitamin D juga bisa menyebabkan anak mengalami kelainan tulang yang disebut rakitis di mana kondisi ini bisa membuat anak lebih pendek.
3. Penyembuhan luka lebih lama
Kekurangan vitamin D membuat seseorang mengalami masa penyembuhan luka yang lebih lama. Hal ini disebutkan, vitamin D dapat memengaruhi produk senyawa kimia dalam tubuh, di mana vitamin tersebut berperan dalam proses penyembuhan luka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental