Suara.com - Baru-baru ini isu bahwa virus corona bocor dari laboratorium kembali naik dipermukaan. Ini setelah WHO menyatakan akan menginvestiagasi lebih lanjut tentang asal usul virus corona di China.
Tapi, peneliti China dan Inggris baru-baru ini menerbitkan sebuah studi yang menjelaskan bahwa virus corona berasal dari alam, dan bukan buatan manusia di laboratorium.
Dilansir dari Global Times, para ilmuwan menggunakan teori evolusi klasik untuk sampai pada kesimpulan mereka.
Artikel berjudul "On the origin of SARS-CoV-2—The blind watchmaker argument," diterbitkan di majalah Science China Life Sciences.
Studi itu ditulis bersama oleh oleh para ilmuwan dengan keahlian di bidang biologi, ilmu kehidupan, penelitian hewan, dan genetika. Mereka berasal dari universitas terkemuka di China, termasuk Universitas Peking, Universitas Sun Yat-sen, Universitas Fudan, Universitas Kedokteran Modal dan peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Salah satu penulis, Alice C. Hughes, adalah seorang sarjana Inggris yang sekarang bekerja di Kelompok Ekologi Lanskap dari Pusat Konservasi Integratif di Kebun Raya Tropis Xishuangbanna dengan Akademi Ilmu Pengetahuan China.
Wu Chung-I, penulis pertama dari State Key Laboratory of Biocontrol of the School of Life Sciences dengan Sun Yat-sen University di Guangzhou, Provinsi Guangdong China Selatan, mengatakan dibandingkan dengan SARS-CoV tahun 2003, SARS-CoV-2 sangat baik beradaptasi dengan populasi manusia dan pergeseran dalam kemampuan beradaptasi dari hewan inang ke manusia pasti lebih luas.
Mengikuti argumen The blind watchmaker, perubahan dalam kemampuan beradaptasi seperti itu hanya dapat terjadi sebelum timbulnya pandemi saat ini dan dengan bantuan seleksi langkah demi langkah.
Dalam pandangan ini, SARS-CoV-2 tidak mungkin berevolusi di pasar hewan di kota besar dan bahkan lebih kecil kemungkinannya di laboratorium, kata penulis.
Baca Juga: RSUD Beriman Kini Fokus Tangani Pasien Covid-19
Ada banyak seruan baru-baru ini untuk penyelidikan lanjutan asal-usul SARS-CoV-2 dari kalangan non-akademik dan akademisi. Penulis mengatakan bagian ini adalah komentar tentang asal biologis yang didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah.
Asal usul organisme hidup sering kali merupakan proses evolusi yang berkepanjangan yang terdiri dari banyak langkah penyempurnaan. Oleh karena itu, evolusi biasanya membentang dalam skala waktu evolusioner yang panjang dan terkadang di wilayah geografis yang luas.
Oleh karena itu, pertanyaannya adalah bagaimana, kapan dan di mana SARS-CoV-2 berevolusi menjadi begitu sempurna beradaptasi dengan kondisi manusia.
Titik awalnya dapat diasumsikan sebagai galur virus yang beradaptasi dengan baik pada beberapa hewan liar. Oleh karena itu, harus ada perubahan adaptif dari inang hewan ke manusia, kata surat kabar itu.
Ini adalah pandangan yang dipegang secara luas dalam teori evolusi bahwa spesies berevolusi tanpa tujuan tertentu. Jika alam adalah pembuat jam, itu akan menjadi pembuat jam buta.
Spesies yang beradaptasi dengan sempurna tidak akan tercipta sekaligus, tetapi akan mengakumulasi perubahan kecil dalam jangka waktu yang lama dan mengalami sejumlah besar mutasi acak, menurut makalah tersebut.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien