Suara.com - Seorang remaja memiliki tubuh seperti wanita usia 144 tahun karena mengidap penyakit langka meninggal dunia tak lama setelah berulang tahun ke-18.
Melansir Daily Mail, remaja bernama Ashanti Smith tersebut mengidap penyakit langka bernama Hutchinson-Gilford Progeria Syndrome yang membuatnya menua lebih cepat.
Akibat kondisi tersebut, tubuh Ashanti mengalami penuaan sebanyak 8 tahun setiap tahunnya. Remaja ini dinyatakan meninggal pada 17 Juli 2021.
Kabar meninggalnya Ashanti Smith dibagikan oleh sang ibu yang bernama Phoebe Louise Smith. Terlepas dari penampilannya, Phoebe menyebut jika sang putri adalah sosok yang punya pendirian kuat.
Ashanti Smith sendiri sempat menikmati ulang tahun ke-18 dengan pergi keluar rumah. Saat itu, Ashanti melewatkan ulang tahun dengan minum cocktail.
Meski begitu, Ashanti meninggal tak lama kemudian. Remaja 18 tahun tersebut juga meminta agar sang ibu mau melepaskannya.
"Hidup Ashanti adalah sebuah kebahagiaan. Meski sindrom progeria memengaruhi pergerakannya, itu tidak memengaruhi hal lain (dalam hidupnya)."
"Dia adalah remaja 18 tahun biasa dan aku cinta segalanya tentangnya. Dia cemerlang. Dia berbicara soal isi pikirannya, dan semua tahu itu."
"Ini tidak memengaruhi hatinya, tekadnya, atau perasaannya soal diri sendiri. Dia merasa cantik setiap hari. Aku bisa memastikan itu," tambah sang ibu.
Baca Juga: Idap Kelainan Langka, Lelaki Ini Tertidur Selama 300 Hari dalam Setahun
Phoebe juga menyebut bahwa kehidupan putrinya telah menyentuh hati banyak orang di sekitar mereka.
Terlepas dari kondisinya yang serius, Phoebe mengungkap jika Ashanti tetap ingin diperlakukan layaknya remaja lain.
Padahal, Ashanti sendiri pernah mematahkan tulang pinggulnya tiga kali karena sindrom progeria. Ia juga sempat kesulitan berjalan karena kondisi tersebut.
Menurut Phoebe, tak ada tanda-tanda Ashanti akan meninggal. Pada hari tersebut, Ashanti menjalani rutinitasnya seperti biasa.
"Pada hari dia meninggal, dia sedang jalan-jalan, makan KFC, berjalan di sekitar taman, jelas baik-baik saja. Lalu hal itu tiba-tiba terjadi dalam setengah jam."
Ashanti sempat dibawa pulang dan bertemu dengan ibunya. Namun, kondisinya makin memburuk sebelum akhirnya ia meninggal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
K-Pilates Hadir di Jakarta: Saat Kebugaran, Kecantikan, dan Wellness Jadi Satu
-
Plak, Gusi Berdarah, Gigi Berlubang: Masalah Sehari-Hari yang Jadi Ancaman Nasional?
-
Mudah dan Ampuh, 8 Cara Mengobati Sariawan yang Bisa Dicoba
-
5 Inovasi Gym Modern: Tak Lagi Hanya Soal Bentuk Tubuh dan Otot, Tapi Juga Mental!
-
Dua Pelari Muda dari Komunitas Sukses Naik Podium di Jakarta Running Festival 2025
-
Seberapa Kuat Daya Tahan Tubuh Manusia? Ini Kata Studi Terbaru
-
Langkah Kecil, Dampak Besar: Edukasi SADARI Agar Perempuan Lebih Sadar Deteksi Dini Kanker Payudara
-
Ginjal Rusak Tanpa Gejala? Inovasi Baru Ini Bantu Deteksi Dini dengan Akurat!
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru