Suara.com - Otoritas kesehatan China dan pejabat dari Institut Virologi Wuhan (WIV) mengecam teori "kebocoran lab" yang dilontarkan sejumlah pihak.
Mereka menekankan bahwa tidak ada staf WIV yang terinfeksi Covid-19, dan WIV tidak memiliki virus yang dapat menginfeksi manusia secara langsung.
Dilansir dari Global Times, wakil direktur Komisi Kesehatan Nasional, Zeng Yixin, mengatakan pada konferensi pers hari Kamis bahwa WIV tidak memiliki virus buatan manusia dan tidak pernah melakukan penelitian tentang fungsi.
Ada laporan bahwa tiga peneliti WIV menjadi sakit parah pada tahun 2019, tetapi tidak ada yang dapat memberikan nama pasien meskipun ada permintaan dari institut tersebut, kata Yuan Zhiming, direktur Laboratorium Keamanan Hayati Nasional China dan profesor di Institut Virologi Wuhan, di pengarahan media.
Sebelum 30 Desember 2019, WIV tidak menghubungi, melestarikan, atau mempelajari virus corona baru, dan tidak pernah merancang, membuat, atau membocorkan virus tersebut, kata Yuan.
Tidak ada karyawan atau mahasiswa di Institut Virologi Wuhan yang terinfeksi virus corona, tambah Yuan.
Tidak ada kebocoran patogen atau infeksi manusia yang terjadi di lab P4 Wuhan sejak dioperasikan pada 2018, katanya.
Liang Wannian, pemimpin tim tim ahli gabungan WHO-China tentang asal-usul COVID-19, mengatakan pada briefing bahwa mereka percaya bahwa teori kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin, dan tidak perlu menginvestasikan lebih banyak data. dan sumber daya di daerah itu.
"Jika beberapa negara percaya bahwa penyelidikan lebih lanjut di bidang ini harus dilakukan, maka penyelidikan harus dilakukan di laboratorium yang belum diperiksa," kata Liang.
Baca Juga: Wagub DKI ke Penyintas COVID-19: Jaga Prokes, Potensi Terinfeksi Lagi Tetap Ada
China telah mengajukan rekomendasi penelusuran asal-usul COVID-19 fase-2 kepada WHO dengan keyakinan bahwa studi tersebut harus didasarkan pada studi bersama WHO-China. Mereka mengatakan bahwa itu harus dilakukan di lebih banyak tempat di seluruh dunia setelah konsultasi penuh dengan negara-negara anggota, kata Zeng.
WHO pada hari Jumat mengusulkan studi fase kedua tentang asal-usul virus corona di China, termasuk semua laboratorium dan pasar di Wuhan.
Zeng mengatakan bahwa dia terkejut membaca proposal itu dan dia bisa merasakan "kurangnya rasa hormat terhadap akal sehat dan kesombongan dalam proposal ini."
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia