Suara.com - Di saat kasus Covid-19 semakin meningkat seperti saat ini, semua orang berusaha untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari paparan virus ini. Salah satunya dengan cara mengonsumsi vitamin, di antaranya vitamin C, vitamin D, dan zinc.
Tapi sayangnya, tak banyak orang tahu mengenai dosis tepat dan aturan minum vitamin. Hal ini tentu sangat berbahaya, karena berlebihan mengonsumsi vitamin dan mineral, bisa merusak dan mengganggu kinerja ginjal.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Tities Anggraeni Indra, merincikan dosis untuk vitamin C, vitamin D, dan Zinc untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Ini dia.
1. Dosis dan aturan vitamin C
"Sebuah penelitian di China pada 2020, pemberian vitamin C bisa menurunkan inflamasi, memperbaiki kadar oksigen, menurunkan potensi kegagalan organ. Ditambah penelitian di Amerika pada 2020, menyebutkan vitamin C bisa menurunkan angka kematian Covid-19," jelas dr. Tities dalam konferensi pers Hemoviton Action Total Cate Imunup, Kamis (22/7/2021).
Vitamin C bisa diperoleh dari buah sayur, jeruk, melon, anggur, kale, dan sawi yang mengandung antioksidan dan berfungsi menurunkan inflamasi akibat luka yang disebabkan virus maupun bakteri.
Vitamin C juga membantu tubuh lebih bugar, mempercepat penyerapan zat besi, meningkatkan produksi kolagen, dan mengganti sel yang rusak.
Dosis yang direkomendasikan adalah 500 hingga 1.000 miligram per hari untuk orang dewasa.
2. Dosis dan aturan vitamin D
"Studi di Amerika, orang yang defisiensi (kekurangan) vitamin D, 54 persen lebih berisiko tinggi terkena Covid-19. Sedangkan jika kadar vitamin D lumayan tinggi, maka jika terkena Covid-19, inflamasi atau peradangannya lebih rendah," terang dr. Tities.
Selain itu, vitamin D dapat meningkatkan daya tahan tubuh, mengatasi stres yang mempengaruhi kesehatan, mengatur kerja berbagai gen sehingga mencegah berbagai penyakit kronis, dan mengoptimalkan kerja sel dalam tubuh.
Baca Juga: 7 Makanan Sumber Vitamin D yang Baik untuk Tubuh
Dosis yang direkomendasikan 40 hingga 60 miligram per hari untuk orang dewasa.
3. Dosis dan aturan seng (Zinc)
Saat antibodi menurun, maka orang tersebut rentan terinfeksi virus, kuman dan bakteri. Dengan tambahan asupan seng, tubuh akan mampu menghambat masuk dan virus bereplika atau memperbanyak diri.
"Penelitian di 2020, pasien Covid-19 dengan kadar seng yang buruk, mengalami komplikasi yang lebih buruk dan angka kematian lebih tinggi," tutur dr. Tities.
Adapun dosis konsumsi seng yang direkomendasikan yakni 3 hingga 16 miligram per hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia