Suara.com - Benarkah virus covid-19 varian delta lebih berbahaya dan menular? Perlu diketahui bahwa virus yang diberi kode B.1617.2 ini sudah menyebar di Indonesia dan disebut-sebut menjadi penyebab melonjaknya kasus covid-19 baru-baru ini.
Dugaan tersebut sejalan dengan pernyataan yang dibeberkan oleh Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. Ia mengatakan bahwa virus covid-19 varian delta yang pertama kali ditemukan di India ini sudah memasuki wilayah Asia seperti Malaysia hingga Australia.
Untuk mengetahui seberapa berbahayanya virus covid-19 varian delta ini, kita perlu tahu karakteristiknya. Berikut karakteristik virus covid-19 varian delta dan alasan mengapa virus covid-19 varian delta lebih berbahaya dan menular
Seperti yang kita ketahui bahwa setiap virus yang masuk ke dalam tubuh kita pasti akan menimbulkan gejala-gejala yang beraneka ragam, begitu juga dengan varian delta. Berikut adalah gejala Covid-19 varian delta baik secara umum dan kronis yang perlu anda ketahui:
Umum
- Demam
- Batuk kering
- Kelelahan
- Kehilangan rasa atau bau
- Hidung tersumbat
- Konjungtivitis (mata merah)
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Nyeri otot atau sendi
- Ruam kulit
- Mual atau muntah
- Diare
- Menggigil atau pusing
- Sesak napas
- Kehilangan selera makan
- Kebingungan
- Nyeri atau tekanan terus-menerus di dada
- Suhu di atas 38 derajat celcius
Kronis
- Sakit perut
- Hilangnya selera makan
- Mual
- Muntah
- Gangguan pendengaran
- Sakit sendi
- Sakit kepala
- Sakit tenggorokan
- Nyeri sendi
- Pilek demam
Gejala-gejala yang muncul dari virus Covid ini memang memiliki kemiripan ciri-ciri dengan gejala flu. Namun yang perlu digaris bawahi bahwa virus ini tidak hanya menyerang imunitas tubuh anda melainkan juga dapat menjadi pemicu munculnya komorbid yang anda miliki.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Diduga Bisa Menyebar Lewat Kentut, Benarkah?
Oleh karena itu, di masa seperti saat ini sangat disarankan bagi anda untuk melakukan beberapa langkah antisipasi seperti yang dijelaskan di bawah ini, agar menjaga diri anda dan sekitar. Berikut cara antisipasi virus covid-19.
- Ventilasi dan pencahayaan yang baik
- Gunakan alat tersendiri (makan/minum/mandi)
- Kamar mandi terpisah, tetapi jika tidak tersedia lakukan desinfeksi rutin permukaan yang sering disentuh
- Kamar tidur terpisah
- Hindari kontak dengan orang lain serta tidak bepergian dan tidak menerima tamu
- Jaga jarak
- Gunakan masker dengan benar
- Disinfektan/bersihkan permukaan dengan disinfektan berkala
- Tangan sampah dengan hati-hati
- Cuci tangan dengan sabun
- Pemantauan harian gejala
- Jika muncul gejala atau semakin parah lapor petugas
- Berkoordinasi dengan Puskesmas
- Orang yang merawat perhatikan protokol kesehatan 3M
Vaksinasi Covid-19
Adapun cara antisipasi yang lebih disarankan oleh WHO, yakni melakukan vaksinasi. Untuk melakukannya anda cukup mengikuti beberapa program-program vaksin covid-19 yang sudah disiapkan oleh pemerintah maupun swasta.
Apa yang Membuat Varian Delta Lebih Berbahaya?
Menurut beberapa penelitian virus covid-19 varian delta ini memiliki karakteristik yang lebih tanggap dan cepat dibandingkan dengan varian lainnya. Hal ini terbukti dengan adanya catatan ilmuwan di China yang menemukan covid-19 varian delta memiliki viral load hingga 1.260 kali lebih tinggi.
Angka itu berarti, mutasi virus covid-19 varian delta dapat membuat lebih banyak salinan dirinya di dalam tubuh orang yang terjangkit pada level yang lebih cepat.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis