Suara.com - Anak bangsa, Indra Rudiansyah menjadi sorotan publik setelah namanya terlibat dalam penelitian pengembangan vaksin Covid-19 AstraZeneca di Universitas Oxford, Inggris.
Dalam acara bincang media, Kamis (29/7/2021), mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh studi S3 untuk meraih gelar doktor di Universitas Oxford itu mengaku bangga dan bersyukur bisa dipercaya terlibat dalam pengembangan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
Indra Rudiansyah bercerita, awalnya tengah meneliti pengembangan vaksin malaria di Inggris, tetapi di saat bersamaan beberapa seniornya di universitas tengah mengembangkan vaksin Covid-19, dan berhasil menemukan beberapa kandidat vaksin untuk dikembangkan.
Lelaki yang akrab disapa Indra ini menceritakan bahwa saat masih berupa kandidat vaksin, peneliti yang terlibat baru segelintir orang, karena waktu itu belum menyangka pandemi Covid-19 akan semakin besar kasusnya dan berkepanjangan.
Namun seiring berjalannya waktu, tim peneliti membutuhkan lebih banyak peneliti terutama saat beberapa kandidat vaksin Covid-19 yang sudah diuji di laboratorium memerlukan clinical trial.
Di situlah Indra Rudiansyah mendaftarkan diri. "Saya mulai terlibat di pengembangan vaksin AstraZeneca, karena para senior membutuhkan lebih banyak orang untuk membantu," imbuh lelaki berkacamata ini.
Clinical trial adalah fase uji klinis pada manusia, setelah obat atau vaksin diujikan pada hewan atau objek selain manusia dan terbukti aman.
Fase uji klinis terdiri dari tiga tahap, dengan masing-masing tahap memerlukan subjek penelitian yang melibatkan lebih banyak orang.
"Clinical trial butuh banyak orang untuk yang membantu, sehingga terbuka untuk siapapun yang ingin membantu, silahkan mendaftar dengan menyebutkan skill yang dimiliki," terang lelaki lulusan S1 dan S2 Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Baca Juga: Salut! Demi Bisa Vaksin, Lelaki Tua Ini Rela Kayuh Sepeda Sejauh 15 Kilometer
Setelah masuk menjadi bagian peneliti, Indra mengaku mendapat tugas memonitor atau memantau para relawan yang jadi subjek uji klinis vaksin Covid-19.
"Saya dapat tugas untuk membantu memonitoring respon saat uji klinis. Tempat pengembangan tidak hanya di Universitas Oxford," terang Indra yang juga alumni Beswan Djarum dari program Djarum Beasiswa Plus angkatan 2011/2012.
Setelah uji klinis terbukti aman, vaksin Covid-19 kemudian memasuki fase produksi di perusahaan farmasi AstraZeneca, dengan skala produksi yang jauh lebih besar.
"Setelah itu, ada proses manufacturing skala besar. Selain saya, ada juga Karina (WNI) yang ikut dalam pengembangan vaksin," jelas Indra.
Lika-liku dan Tantangan Bikin Vaksin
Selama berkarier sebagai peneliti vaksin, Indra mengaku menghadapi banyak tantangan, termasuk saat terlibat dalam pengembangan vaksin Covid-19.
Namun, tantangan itu justru dijadikan Indra sebagai kesempatan berharga untuk belajar banyak tentang teknologi vaksin terbaik di dunia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja