Suara.com - Kurang tidur menjadi masalah yang sering dialami banyak orang. Bukan cuma dapat memengaruhi kesehatan fisik, kemungkinan besar ini akan berdampak pada kepribadianmu dan caramu memperlakukan orang lain.
Dilansir The Sun, sebuah studi baru yang dilakukan pada para karyawan diterbitkan minggu ini. Studi itu menemukan jika kelelahan dapat memengaruhi kekasaran dalam diri seseorang, yang terlihat saat mereka berkirim email.
Tidur malam yang lebih pendek, memengaruhi karyawan dengan meningkatkan risiko mengirimkan email kerja yang marah-marah di pagi hari. Ia juga ebih cenderung mengabaikan permintaan rapat dan membuat lebih banyak komentar yang merendahkan atau menghina saat bekerja.
Studi ini juga menemukan bahwa orang yang kurang tidur memiliki kemungkinan untuk bersikap kasar atau tidak sopan dalam email atau pesan teks kepada siapa pun yang mereka kenal.
Tapi bukan hanya bagaimana kamu berkomunikasi melalui teks dan email yang berdampak saat kamu kurang tidur. Ahli tidur dari Wellness Lifestyle Jeff Spiers mengatakan bila kita kurang tidur, hal itu juga berdampak pada banyak aspek kepribadian kita.
“Kurang tidur mengarah pada respons emosional yang tidak rasional karena amigdala, area otak yang merupakan pusat kendali emosi kita, terkena dampak negatif," jelasnya.
Amigdala, lanjut Jeff, bereaksi berlebihan terhadap rangsangan negatif karena menjadi area otak yang terputus yang biasanya memoderasi responsnya.
"Dalam penelitian, amigdala menunjukkan aktivitas 60 persen lebih banyak pada mereka yang kurang tidur daripada mereka yang tidur nyenyak. Bukan hanya kita kurang produktif tanpa tidur, itu bisa membuat kita menjadi orang yang sama sekali berbeda," lanjut dia.
Di sini Jeff Spiers menguraikan bagaimana tidur yang buruk dapat memengaruhi kepribadianmu.
Baca Juga: Tidur di Rel, Pria di Sumut Tewas Ditabrak Kereta Api
1.Kontrol diri
Kita semua memiliki keinginan dan dorongan yang berbeda yang berharap bisa kita kendalikan setiap hari. Tetapi ketika kita lelah, kita bisa merasa jauh lebih sulit untuk mengendalikannya, kata Jeff.
"Ketika kita memiliki tidur malam yang buruk, kontrol diri menjadi lebih sulit karena jalur di otak kita yang menghubungkan emosi dan keputusan kita, lebih lemah," jelasnya.
Ketika memiliki kekuatan mental untuk mengatakan 'tidak' atau 'cukup', kita tidak memiliki kekuatan yang sama ketika kita kurang tidur.
2. Iritabilitas
Sebagian besar dari kita tahu bagaimana rasanya bangun dengan sedikit pusing. Inilah yang menyebabkan mengapa saat kurang tidur, kita bisa merasa lebih mudah tersinggung.
Amigdala di otak yang bertanggung jawab atas respons 'lawan atau lari' emosional kita muncul ketika kita merasa terancam.
Ketika kita kurang tidur, amigdala dalam siaga tinggi dan oleh karena itu siap untuk bereaksi kuat dan cepat terhadap situasi yang tidak memerlukan respons emosional yang besar.
"Kamu dapat menemukan dirimu menendang respons 'melawan' pada hal-hal terkecil, membuatmu tampak tidak rasional bagi orang-orang di sekitarmu," kata dia.
3. Lebih argumentatif
Ketika kamu lebih mudah marah karena kurang tidur, kamu juga lebih mungkin untuk memulai pertengkaran, kata Jess.
Tidur memungkinkan waktu otak untuk beristirahat dan memulihkan diri. Tapi ketika kamu tidak mendapatkan cukup tidur, kamu akan merasa lebih sulit untuk berhenti sejenak dan merasionalisasi situasi.
"Campuran dari respons "melawan" yang tinggi bersama dengan kurangnya kontrol diri adalah ramuan berbahaya ketika berhubungan dengan interaksi dengan orang lain", kata Jeff.
Alih-alih mampu mengendalikan amarah kita, kita bisa kehilangan kendali dan mendapati diri kita berkelahi dengan pasangan, teman, kolega atau bahkan orang asing (kemarahan di jalan dll), tambahnya.
4. Menjadi negatif
Orang-orang yang positif lebih menyenangkan berada di dekatmu, tetapi walaupun kamu biasanya merasa mudah untuk melihat hal-hal baik dalam hidup, kurang tidur dapat dengan cepat membuatmu menjadi orang yang negatif.
"Orang yang kurang tidur lebih cenderung menganggap rangsangan emosional, (interaksi pribadi dengan orang lain, acara sosial, situasi kerja) lebih buruk daripada yang sebenarnya," ujarnya.
Penelitian telah menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan perubahan signifikan dalam reaksi emosional, membuat kita kurang tenang dan fleksibel dalam pikiran kita, dan malah membuat kita memiliki pandangan yang lebih negatif terhadap kehidupan secara keseluruhan.
5. Lebih cemas
Penelitian telah menemukan bahwa malam tanpa tidur menyebabkan tingkat kecemasan melonjak hingga 30 persen. Di sisi lain, penelitian yang sama menemukan bahwa tingkat kecemasan turun setelah tidur semalaman.
Ketika kamu tidak cukup tidur, kaki otak berada di pedal akselerator emosional dan tidak memiliki akses ke rem - yang berarti tingkat kecemasan meroket.
Amigdala otak - yang mengatur emosi - tidak dapat mencegah eskalasi kecemasan tanpa tidur yang baik karena ia sedang dalam keadaan siaga tinggi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar