Suara.com - Penyebaran virus corona semakin tak terkendali. Bahkan ada varian Delta yang dianggap sangat mudah menular. Ditemukan di India sekitar bulan Oktober 2020 lalu, varian Delta B1617.2 kini memang mendominasi kasus Covid-19 di banyak negara. Virus ini sudah masuk ke Indonesia dan menulari puluhan orang warga di beberapa daerah, seperti di Jawa Tengah dan Jakarta.
Apa yang sebenarnya membuat varian delta begitu mudah menyebar, hingga kini masih misterius. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengungkapnya, dengan harapan bisa menekan laju penularannya. Pelan-pelan, para ilmuwan menyibak tabir di balik sifat varian Delta yang gampang sekali menyebar. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.
Penyebab Varian Delta Gampang Menular
Yang terbaru, para ilmuwan dari pusat pencegahan dan pengendalian penyakit Guangdong di China mempublikasikan penelitiannya di jurnal preprint Virological. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengungkapkan dua fakta terbaru varian Delta alias B1617.2. Diyakini, bahwa keduanya berhubungan dengan sifat varian Delta yang begitu mudah menular.
- Jumlah virus atau viral load rata-rata pada pasien yang terinfeksi varian Delta 1.620 kali lipat lebih tinggi dibanding varian asli. Hal ini mengindikasikan replikasi yang lebih cepat. Dan data ini menekankan bahwa varian Delta mungkin lebih menular pada tahap awal infeksi.
- Pasien yang terinfeksi Covid-19 varian Delta cenderung mendapatkan hasil positif lebih awal dibandingkan varian asli dalam tes PCR (polymerase chain reaction).
Menurut Benjamin Cowling, ahli epidemiologi dari University of Hong Kong, kombinasi antara jumlah virus yang sangat tinggi dengan masa inkubasi yang pendek diyakini bisa menjelaskan kenapa varian Delta ini lebih gampang menular.
Cara Mencegah Penularan Covid-19 Varian Delta
Tingkat penularan varian Delta yang lebih tinggi, memaksa siapa pun harus lebih ketat dalam menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, ada usaha lain yang bisa dilakukan juga sebagai tindakan pencegahan yang lebih ketat dan disiplin.
- Pakai dua masker
Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan untuk menggunakan dua masker. Caranya dengan memakai masker medis dan melapisinya dengan masker kain. Cara tersebut diyakini lebih optimal dalam mencegah paparan dari virus Corona hingga 85 persen. - Kurangi mobilitas di luar rumah
Cara mencegah penularan virus yang paling efektif tentu saja membatasi waktu berkumpul dan lebih banyak melakukan kegiatan dari rumah. Pemerintah juga sudah memberlakukan kebijakan PPKM darurat, tujuannya agar mobilitas masyarakat menurun san diharapkan bisa mengurangi jumlah orang yang terpapa virus. - Terapkan 5M
Jika terpaksa harus keluar rumah, jangan lupa untuk terus menerapkan 5M dengan ketat dan disiplin. 5M tersebut meliputi memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. - Lakukan vaksinasi
Vaksinasi Covid-19 kini telah bisa didapatkan oleh masyarakat umum mulai dari usia 12 tahun. Cari info vaksinasi sesuai dengan daerah domisili dan segera daftarkan diri. Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini dipakai di Indonesia masih efektif untuk menangani semua varian virus corona.
Demikian penjelasan penyebab varian Delta gampang menular.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: Curhat Vaksinator Suntik Ratusan Orang Tiap Hari: Sampai di Rumah Tepar
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Korupsi Wastafel Rp43,59 Miliar saat Pagebluk Covid-19, SMY Ditahan Polisi
-
Katanya Ekonomi Tumbuh 5,12 Persen, Kok BI Pakai Skema saat Covid-19 demi Biayai Program Pemerintah?
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?