Suara.com - Infeksi Covid-19 bisa menyerang siapa saja, termasuk ibu menyusui. Muncul pertanyaan, amankah jika ibu menyusui saat positif terinfeksi Covid-19?
Terkait hal ini, konselor ASI tetap memperbolehkan ibu memberikan ASI kepada sang buah hati. Tentu saja dengan memperhatikan protokol kesehatan dan prosedur pemberian ASI saat positif Covid-19 harus ditaati.
Dokter Umum Konselor Laktasi, dr. Nia Wulan Sari, CIMI mengatakan ibu yang positif Covid-19 dan tetap ingin memberikan ASI kepada bayinya harus mempraktikkan prosedur pencegahan penularan infeksi yang ketat.
"Selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum dan sesudah kontak dengan bayi, rutin membersihkan benda-benda yang disentuh ibu dengan disinfektan, gunakan masker dengan rapat menutupi hidung, mulut, dan dagu, serta hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut ketika menyusui si kecil," ujar dr. Nia melalui keterangan pers RSPI Group, Senin (2/8/2021).
dr. Nia menambahkan apabila ibu khawatir si kecil tertular Covid-19 akibat kegiatan menyusui, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan ASIP atau ASI Perah pada si kecil, atau ASI yang disimpan untuk diberikan menggunakan dot atau botol.
"Pastikan sang ibu juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat ketika memerah ASI," imbuh dr. Nia.
Hal lain yang perlu menjadi catatan, karena ibu positif Covid-19 perlu mengonsumsi vitamin, dan meskipun sebagian besar vitamin aman dikonsumsi ibu menyusui, dr. Nia mengingatkan untuk tidak sembarangan mengonsumsi antivirus oseltamivir dan faviravir.
"Obat seperti oseltamivir dan favipiravir dalam bentuk terhidroksilasi memang ditemukan terdistribusi dalam ASI. Namun, metabolit aktif oseltamivir hanya terdeteksi pada ASI dalam jumlah minimal," jelasnya.
Tapi dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah Bintaro Jaya itu memberi kelonggaran, obat oseltamivir bisa dikonsumsi jika sangat dibutuhkan ibu, dan manfaat yang diperolehnya lebih banyak dibanding risiko saat mengonsumsi obat tersebut untuk bayi.
Baca Juga: Payudara Lecet Masih Sering Dialami Ibu Menyusui, Ini Kunci Menghindarinya
Sayangnya, dr. Nia tetap meminta ibu menyusui untuk menghindari obat favirapir, lantaran belum ada penelitian lebih lanjut terkait penggunaan favipiravir pada manusia yang melibatkan perempuan hamil dan menyusui. Karenanya, penggunaan favipiravir tidak dianjurkan pada ibu menyusui.
"Masih belum diketahui apakah metabolit acetylcysteine berada di dalam ASI, sehingga penggunaan untuk ibu menyusui harus mempertimbangkan dengan matang manfaat dan risikonya," timpalnya.
"Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan efek samping sebelum ibu menyusui mengonsumsi obat-obatan tersebut," pungkas dr. Nia.
Berita Terkait
-
7 Rekomendasi Skincare untuk Busui, Ada Anti Aging dan Mencerahkan Kulit
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
CEK FAKTA: Benarkah ASI Bisa Menggantikan Imunisasi Campak dan Polio?
-
Tekanan Sosial hingga Luka Menyusui: Tantangan di Balik Rendahnya Angka ASI Eksklusif
-
Perjuangan Mpok Alpa: Idap Kanker Payudara Sejak Hamil, Tetap Semangat Menyusui Anak Kembar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara