Suara.com - Ibu menyusui yang tengah terinfeksi Covid-19, aman untuk memberi ASI langsung kepada bayinya.
Dikatakan, konsumsi obat-obatan tertentu maupun vitamin selama masa perawatan medis tidak akan akan memengaruhi kualitas ASI atau air susu ibu.
Dokter spesialis anak dr. Dimple Gobind Nagrani mengingatkan, ibu menyusui harus memberi tahu dokter saat dirinya tengah sakit apapu, tak hanya Covid-19.
Dengan begitu dokter dapat menyesuaikan pemberian obat, agar ibu menyusui yang sedang sakit tetap dapat memberika ASI ke buah hati.
"Tentang obat-obatan ada beberapa yang misalnya anti-virus atau antibiotik itu ada beberapa yang boleh dan ada beberapa yang tidak boleh. Kemudian yang seringkali terjadi adalah obat untuk gejala batuk pilek, ada beberapa obat yang kandungannya menurunkan produksi ASI," jelas dokter Dimple dalam siaran langsung Instagram 'Pekan ASI' bersama Mother and Baby, beberapa hari lalu.
"Jadi semuanya harus benar-benar diomongin. Kalau ada yang sudah terkena Covid-19, itu harus banget diinformasikan kepada dokter yang sedang menangani bahwa 'saya lagi nyusuin ya, dok', supaya obat-obatannya bisa dipilih," imbuhnya.
Sementara untuk konsumsi dan berbagai makanan ataupun minuman ASI booster, prinsipnya tidak masalah dikonsumsi. Hanya saja, dokter Dimple mengingatkan agar ibu menyusui dilarang mengonsumsi apapun jenis arak, meskipun terbuat dari herbal.
"Kalau herbal kan banyak sekali dikonsumsi arak setelah melahirkan, itu yang gak boleh sama sekali. Kemudian yang dari alkohol, itu gak boleh sama sekali," ujar dokter Dimple.
Secara umum, ASI mengandung karbohidrat, protein, dan lemak yang diperlukan bayi. Selain itu, sejak awal masa menyusui juga, ibu sudah bisa berbagi antibodi dalam tubuhnya kepada anak.
Baca Juga: Harimau Ragunan Positif Covid-19, Satgas Tegaskan Tidak Menular ke Manusia
Karena itu, dokter Dimple menjelaskan, bayi yang baru lahir sangat penting harus segera mendapatkan ASI langsing dari payudara ibu. Tujuannya juga untuk memberika antibodi pertama bagi anak.
"Kita tahu di dalam rahim itu ruangan yang sangat steril, tidak ada bakteri, tidak ada virus. Tiba-tiba anak lahir di dunia banyak banget bakteri, virus. Jadi udah langsung dikasih amunisi, udah langsung dikasih senjata, antibodinya langsung dikasih," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
Terkini
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?
-
Manfaat Jeda Sejenak, Ketenangan yang Menyelamatkan di Tengah Hiruk Pikuk Kota
-
WHO Apresiasi Kemajuan Indonesia dalam Pengembangan Obat Herbal Modern