Suara.com - Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu gejala tubuh yang cukup berbahaya karena berisiko memicu penyakit kronik seperti jantung, stroke hingga gagal ginjal.
Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah meningkat di atas normal atau lebih dari 140/90 mmHG. Setelah hipertensi terjadi, biasanya dokter akan menyarankan untuk beristirahat, memperbaiki pola makan dan mengonsumsi obat.
Tapi hipertensi juga bisa diturunkan dengan lima cara alami ini, sebagaimana mengutip Times of India, Rabu (4/8/2021) berikut:
1. Mengurangi asupan garam atau natrium
Banyak penelitian mengungkap hubungan antara hipertensi dengan asupan natrium atau garam yang berlebih. Natrium bisa menyebabkan stroke, sehingga mengurangi asupan natrium harian bisa menurunkan lima hingga enam mmHG dalam tekanan darah.
Efek natrium pada setiap orang memang berbeda-beda, tapi jumlah maksimal mengonsumsi garam hanya 2.400 miligram atau sekitar satu sendok teh per hari.
2. Tingkatkan asupan kalium
Kalium adalah nutrisi nutrisi penting bagi orang yang mengalami hipertensi. Sejenis mineral ini bisa membantu membuang kelebihan natrium dan mengurangi tekanan pada pembuluh darah.
Perlu diingat, makanan yang diolah melalui pemrosesan atau makanan kemasan cenderung tinggi natrium, sehingga kalium bisa menyeimbangkannya. Beberapa makanan tinggi kalium yang disarankan di antaranya:
- Sayuran: Sayuran hijau, tomat, kentang, dan ubi jalar
- Buah: Melon, pisang, alpukat, jeruk, dan aprikot
- Kacang-kacangan dan biji-bijian, susu, yoghurt, tuna, dan salmon
3. Teratur berolahraga
Olahraga adalah kegiatan penting untuk tubuh. Penelitian menunjukkan setiap orang membutuhkan olahraga 30 hingga 45 menit secara teratur agar tetap sehat dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Kegiatan ini sangat penting bagi orang denagn hipertensi, karena olahraga bisa membuat jantung lebih kuat, dan bisa memompa darah menjadi lebih baik dan menurunkan tekanan di pembuluh darah jantung. Dengan berjalan kaki minimal 40 menit setiap hari akan membuat Anda tetap sehat dan aman.
Baca Juga: Bisa Atasi Diare, Ini 7 Manfaat Bunga Telang bagi Kesehatan Tubuh
4. Kurangi alkohol dan berhenti merokok
Alkohol dan rokok bisa menyebabkan hipertensi, karena berdasarkan penelitian alkohol meningkatkan risiko 16 persen kejadian hipertensi di seluruh dunia.
Sedangkan perpaduan alkohol dan nikotin pada rokok bisa memicu hipertensi dan merusak pembuluh darah, maka berhenti mengonsumsi kedua benda ini akan sangat membantu.
5. Kurangi konsumsi karbohidrat olahan
Laporan terbaru menunjukan karbohidrat olahan seperti roti dan makanan bertepung, serta gula tambahan bisa meningkatkan risiko hipertensi. Sehingga mengurangi asupan makanan ini bisa menurunkan tekanan darah secara alami.
Meski begitu orang dengan hipertensi tidak disarankan mengurangi asupan karbohirat untuk menurunkan berat badan, alih-alih mengonsumsi karbohidrat olahan atau gula putih, maka ganti dengan karbohidrat kompleks seperti kentang, nasi merah dan sebagainya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar