Suara.com - Sejumlah penelitian telah menemukan bahwa penyakit kardiovaskular dan virus corona Covid-19 saling berkaitan erat. Pasien Covid-19 dengan komorbiditas kardiovaskular berkaitan dengan risiko kematian lebih tinggi.
Tapi, para peneliti percaya bahwa orang dengan penyakit jantung atau tekanan darah tinggi berisiko kecil meninggal dunia akibat virus corona Covid-19 bila menggunakan statin.
Lori Daniels, profesor dan direktur Unit Perawatan Intensif Kardiovaskular di UC San Diego Health, mengatakan penyakit kardiovaskular dan hipertensi merupakan faktor risiko utama pasien Covid-19 mengembangkan infeksi parah. Tapi, kondisi ini bisa diatasi dengan statin dan obat antihipertensi.
Profesor Daniels dan rekannya telah berusaha menguraikan interaksi statin dan penyakit jantung serta tekanan darah tinggi menggunakan analisis pencocokan skor kecenderungan yang diatur oleh status komorbiditas. Hal ini mengaku pada adanya satu atau lebih masalah kesehatan yang dialami pasien dengan penyakit primer.
Para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan dari 10.541 pasien Covid-19 di 104 rumah sakit AS, dengan usia rata-rata 66 tahun. Berdasarkan subjek penelitian tersebut, 66 persen pasien memiliki riwayat hipertensi, 41 persen pasien mengalami obesitas, 40 persen pasien menderita diabetes, 40 persen pasien memiliki dislipidemia, dan 32 persen pasien menderita penyakit kardiovaskular.
Semua pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, sebanyak 42 persen pasien Covid-19 menggunakan statin sebelum dirawat di rumah sakit. Pasien tidak diikutsertakan dalam penelitian bila berusia di bawah 40 tahun, didiagnosis Covid-19, dan dipindahkan dari rumah sakit lain.
Para peneliti menemukan bahwa pasien Covid-19 rawat jalan yang menggunakan statin berisiko kecil meninggal dunia, dibandingkan pasien yang tidak menggunakan statin.
Mereka juga menemukan bahwa penggunaan statin pada pasien hipertensi dan penyakit kardiovaskular berkolerasi dengan penurunan risiko kematian akibat virus corona Covid-19.
"Studi kami memperkuat rekomendasi AHA dan lainnya bahwa obat-obatan ini tidak hanya aman digunakan, tetapi juga bisa mengurangi risiko infeksi parah dan kematian akibat virus corona Covid-19, terutama pada pasien dengan masalah kesehatan mendasar," kata Profesor Daniels dikutip dari Express.
Baca Juga: Awas, Orang yang Sudah Dapat Vaksinasi Covid-19 Masih Bisa Jadi Pembawa Virus Corona
Namun, mereka masih perlu mempelajari obat-obatan statin ini juga tetap memberikan efek positif pada pasien Covid-19 tanpa masalah kesehatan mendasar atau tidak.
Saat ini, beberapa uji coba acak sedang dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan obat-obatan ini pada pasien Covid-19. Para peneliti sebelumnya telah menemukan bahwa statin dan obat anti-hipertensi lainnya menstabilkan masalah kesehatan mendasar dan membuat pasien lebih cepat pulih dari virus corona Covid-19.
Mereka menyatakan bahwa pasien dengan alasan yang baik untuk menggunakan statin bisa memperoleh manfaat dari kemampuan obat untuk menghambat virus corona Covid-19.
Statin biasanya diresepkan untuk pasien dengan riwayat keluarga penyakit jantung atau masalah kesehatan jangka panjang, seperti rheumatoid arthritis dan diabetes tipe 1 atau 2.
Obat ini adalah salah satu yang paling banyak diresepkan di Inggris. Hampir delapan juta orang menggunakannya untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dengan menurunkan kadar kolesterol.
Reseptor ACE2 statin yang merupakan target regulasi statin membantu mengontrol tekanan darah. Pada tahun 2020, para ilmuwan menemukan bahwa virus corona Covid-19 menggunakan reseptor yang sama untuk memasuki sel paru-paru.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Apotek Bisa Jadi Garda Depan Edukasi dan Deteksi Dini Stunting, Begini Perannya
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter