Suara.com - Banyak penelitian telah menentukan risiko kematian pasien Covid-19 lebih tinggi pada orang yang memiliki masalah kesehatan mendasar. Khususnya, orang dengan komorbiditas kardiovaskular memiliki risiko kematian lebih tinggi.
Tapi, para peneliti telah mengembangkan model baru untuk membantu dokter memprediksi risiko kematian dalam 40 hari pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Metode yang dikembangkan ini didasarkan pada 6 faktor risiko berbeda.
Model yang dikembangkan oleh para peneliti di Hackensack Meridian University Medical Center dan Berry Consultants, mempertimbangkan enam faktor risiko terkait usia, tingkat pernapasan, oksigenisasi, dan masalah kesehatan mendasar pasien Covid-19.
Masalah kesehatan yang mendasar itu termasuk tekanan darah tinggi, penyakit arteri coroner atau penyakit ginjal kronis yang berperan dalam risiko kematian virus corona Covid-19.
Data yang dikumpulkan dari pasien Covid-19 di rumah sakit menunjukkan bahwa orang dengan usia yang lebih tua ditentukan sebagai prediktor kuat kematian virus corona Covid-19.
Sebuah laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mencatat bahwa 38 persen pasien Covid-19 memiliki satu atau lebih masalah kesehatan mendasar.
Pasien Covid-19 dengan komorbiditas yang mengacu pada satu atau lebih masalah kesehatan itu lebih mungkin membutuhkan rawat inap di rumah sakit dibandingkan orang tanpa faktor risiko tambahan.
Andrew IP, dari Division of Outcomes and Value Research di Hackensack University Medical Center, mengatakan infeksi virus corona Covid-19 parah lebih berisiko menyerang orang dengan komobiditas.
Selain itu, tingkat kematian akibat virus corona Covid-19 paling tinggi terjadi pada orang tua dan orang yang tinggal di panti jompo. Para peneliti mengembangkan dan memvalidasi model kematian prognostik dengan menggabungkan komorbiditas yang sudah ada.
Baca Juga: Setahun Bebas Covid-19, Kota Wuhan Kini Dilanda Virus Corona Varian Delta
Dengan menggunakan kohort ini, para peneliti dapat mengukur risiko kematian pasien virus corona Covid-19 yang rawat inap di rumah sakit dalam 40 hari.
Berdasarkan 22 calon potensial, enam faktor diidentifikasi sebagai prediktor independen kematian akibat virus corona Covid-19, yakni usia, laju pernapasan, oksigenisasi, tekanan darah tinggi, penyakit arteri coroner atau penyakit ginjal kronis.
"Kemampuan metode ini untuk memprediksi kematian atau kelangsungan hidup pasien Covid-19 dari awal masuk ke rumah sakit dan berdasarkan komorbiditas akan memungkinkan tim layanan kesehatan untuk menyusun strategi perencanaan perawatan individu," kata Brett Lewis, salah satu penulis penelitian dikutip dari Express.
Selain itu, metode ini juga akan membantu mengevaluasi kemanjuran terapi baru dan membantu dalam alokasi sumber daya kesehatan masyarakat.
Inovasi ini muncul ketika 21.052 orang baru dinyatakan positif Covid-19 dan 24 orang meninggal di Inggris. Angka-angka tersebut dibandingkan dengan 24.950 kasus infeksi dan 14 kematian akibat virus corona Covid-19 pada Minggu lalu.
Artinya, rata-rata jumlah kasus infeksi virus corona Covid-19 ini turun 27 persen dalam 7 hari. Sedangkan, kasus kematian akibat virus corona naik 20,2 persen dalam 7 hari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa