Suara.com - Pengalaman operasi caesar seringkali diiringi dengan pengalaman traumatis.
Berapa penyebabnya adalah tak ditemani suami atau pendamping, menghadapi ruang operasi sendirian, atau rasa nyeri pascaoperasi caesar yang membuat banyak ibu merasa dilema saat akan melahirkan anak kedua.
Terlebih, banyak mitos mengatakan operasi caesar kedua, ketiga dan seterusnya yang dijalani oleh ibu, akan terasa lebih nyeri dibandingkan pengalaman pertama mereka.
Tentu saja, hal ini menjadi ketakutan tersendiri bagi banyak perempuan. Namun, tahukah Anda jika rasa nyeri pascaoperasi caesar setiap orang sebenarnya berbeda-beda?
Ya, hal inilah yang disampaika Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan (Obstetri dan Ginekologi) dr. Rizal Fitni Sp. OG dalam akun TikToknya. Simak videonya di sini.
Menurut dokter yang juga kerap membagikan konten kesehatan melalui kanal YouTube miliknya ini, secara logika, rasa nyeri pascaoperasi caesar kedua berisiko terasa lebih nyeri dibandingkan yang pertama.
"Karena yang pertama kan belum ada jaringan parut, jadi masih smooth. Ketika kita buka dan jahit, itu tidak terlalu nyeri."
"Nah untuk yang kedua, ketiga dan seterusnya kan kita membuka jaringan parut. Jadi kulit dan organ di sekitarnya terasa lebih kaku, sehingga saat bagian tersebut bergerak pascaoperasi caesar akan lebih terasa," jelas dia seperti yang dikutip Suara.com, Kamis (5/8/2021).
Tapi yang. perlu menjadi perhatian adalah, tidak semua ibu yang melahirkan secara caesar merasa seperti itu.
Baca Juga: Heboh Bayi Lahir di Mobil Taksi Online, Sopir Tak Panik dan Tetap Fokus ke Jalan
Menurut dia, ada banyak faktor yang memengaruhi seperti, pertama, faktor gizi. Saat gizi ibu baik, tentu pemulihan akan lebih cepat, sehungga rasa nyerinya juga lebih cepat hilang.
Kedua merupakan faktor mental. Kata dokter yang praktik di Rumah Sakit Airlangga Jombang, Jawa Timur, psikis ibu juga memengaruhi rasa nyeri pascaoperasi caesar yang dirasakan.
"Kadang-kadang psikisnya nih berpengaruh. Jadi kalau ibu yang dari awal sudah takut sakit, takut nyeri, takut gerak, itu efek pascaoperasinya memang akan lebih lama bertahan dibandingkan dengan ibu yang memiliki mental yang sudah siap," tambah dia.
Hal lainnya adalah faktor obat-obatan yang digunakan. Ia mengungkap, jika semakin baik obat yang digunakan, makan rasa nyeri juga akan semakin berkurang. Meski begitu, dr. Rizal mengatakan ini kembali lagi ke mental masing-masing pasien.
Pada faktor keempat ada ambang rangsang nyeri yang dimiliki setiap orang yang berbeda-beda. Sehingga, rasa nyeri antara operasi pascacaesar pertama dengan kedua dan seterusnya, memang tidak sama satu dengan yang lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025