Suara.com - Tekanan darah tinggi terjadi darah mendorong dinding arteri terlalu kuat secara konsisten. Kondisi ini bisa menyebabkan arteri menyempit sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.
Untungnya, seseorang bisa menurunkan tekanan darah dengan beberapa penyesuaian dalam diet dan gaya hidup. Beberapa aktivitas santai sehari-hari pun bisa membantu mengatasi tekanan darah tinggi.
Berendam di bathub atau berjemur di sauna termasuk aktivitas santai yang bisa membantu mencegah serangan jantung dan stroke akibat tekanan darah tinggi, bila dilakukan secara rutin.
"Suhu di bathub dan sauna yang lebih hangat menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga membantu menurunkan tekanan darah tinggi," kata Dr Adolph Hutter, profesor kedokteran di Harvard Medical School dikutip dari Express.
Selain itu, aktivitas santai ini juga membantu meningkatkan volume darah yang dipompa ke jantung, terutama ketika berendam di bathub air yang berisi air hangat.
"Hal itu terjadi karena tekanan air pada tubuh membantu meningkatkan beban kerja jantung," jelasnya.
Menurut sebuah studi tahun 2008 yang melibatkan tikus, berendam air hangat mengaktifkan heat shock proteins (HSP). HSP adalah protein yang proses transkripsinya diinduksi oleh adanya stres akibat suhu tinggi atau heat shock.
Kelompok molekul ini melindungi sel dari panas, dingin, dan gula darah rendah. Proses ini juga akan membantu memblokir respon inflamasi, meningkatkan fungsi insulin dan mencegah intoleransi glukosa yang disebabkan oleh obesitas.
Secara potensial, hal ini sangat menguntungkan bagi penderita diabetes tipe 2 karena membantu mengurangi gen dalam protein heat shock HSP72.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 vs RSV, Kenali Perbedaan Gejalanya!
Penelitian yang diterbitkan dalam JAMA Internal Medicine edisi 2015 mengevaluasi efek kardiovaskular dari berjemur di sauna pada lebih dari 2.300 pria paruh baya. Manfaat kesehatan yang nyata mencakup mencegah kematian akibat serangan jantung, stroke dan berbagai kondisi yang berhubungan dengan jantung.
Orang yang melakukannya sebanyak dua atau tiga kali seminggu memiliki 23 persen lebih rendah terkena penyakit jantung koroner atau penyakit kardiovaskular yang fatal. Mereka yang berpartisipasi empat hingga tujuh kali seminggu mengalami risiko 48 persen lebih rendah dari insiden serupa.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di National Library of Health juga menyelidiki keamanan mandi air panas atau berjemur di sauna bagi orang yang berisiko hipertensi.
Penelitian ini melibatkan 21 pasien (18 pria dan 3 wanita berusia 43-76 tahun) dengan hipertensi stabil yang diobati dan 23 subjek kontrol (14 pria dan 9 wanita berusia 19-83 tahun) tanpa hipertensi.
Mereka mengukur tekanan darah sistolik dan diastolik serta detak jantung selama berendah di bathub dengan suhu air 40 derajat celcius dalam 10 menit.
Tak satu pun subjek yang mengalami pusing, nyeri dada atau palpitasi. Selama berendam tekanan darah sistolik pada kedua kelompok mengalami penurunan. Kedua kelompok menunjukkan penurunan tekanan darah yang substansial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan