Suara.com - Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhillah mengaku miris dengan insiden perawat berinisial EO, yang jadi tersangka penyuntikan vaksin kosong saat jadi relawan vaksinator Covid-19 di salah satu sekolah swasta Pluit, Jakarta Pusat, pada Jumat 6 Agustus 2021.
Dari kejadian ini, Ketua PPNI Harif Fadhillah minta para tenaga kesehatan (nakes) khususnya perawat untuk berusaha tidak melakukan kesalahan.
"Saya kira usahakan semua nakes untuk tidak salah. Walaupun kita manusia, tapi seoptimal mungkin kita harus berbuat yang terbaik," ujar Harif saat dihubungi Suara.com, Selasa (10/8/2021).
Harif sangat menyadari jika nakes tetap seorang manusia yang tak luput dari kesalahan, tapi ia mengingatkan jika nakes tetap dituntut tidak boleh melakukan kesalahan meski dalam keadaan lelah dan sesibuk apapun saat bertugas.
Hal ini karena masyarakat atau pasien tidak bisa menerima kesalahan tindakan medis atau malpraktik. Apalagi nakes seperti dokter dan perawat memiliki kode etik profesi yang harus dipatuhi.
"Saya kira apapun alasan kita, sibukkah? lelahkah? Itu tidak akan diterima masyarakat kalau terjadi kesalahan, maka saya kira usahakan untuk semua nakes untuk tidak salah," ungkap Harif.
Selain itu, Harif juga berpesan para nakes untuk disiplin mengikuti standar operasi prosedur (SOP) vaksinasi Covid-19, guna menghindari kejadian serupa yang dialami perawat EO terulang kembali.
"Pasti semua manusia tidak luput dari kesalahan, cuma kita lihat konteksnya, prosedur berjalan atau tidak. Kalau SOP dijalankan ini tidak akan terjadi," pungkas Harif.
Kronologi Perawat Suntik Vaksin Kosong Jadi Tersangka
Baca Juga: Banyuwangi Terima 5.796 Dosis Vaksin Moderna untuk Nakes
Siang tadi, Selasa, 10 Agustus 2021, nakes berinisial EO oleh Polres Metro Jakarta Utara ditetapkan sebagai tersangka karena menyuntikan vaksin kosong di salah satu sekolah swasta Pluit, Jakarta Utara, Jumat, 6 Agustus 2021 lalu.
EO mengakui kelalaiannya usai menyuntik pelajar berinisial BLP, dan video penyuntikan itu beredar viral, setelah diabadikan oleh ibu BLP.
Perempuan yang berprofesi sebagai perawat di salah satu klinik itu, mengaku meluangkan waktu libur untuk menjadi relawan vaksinator di sekolah itu, sesuai permintaan yayasan sekolah.
Ia mengaku tidak sengaja dan lalai karena hari itu menyuntikkan vaksin kepada 599 orang.
"Saya minta maaf kepada keluarga dan BLP yang sudah vaksin. Saya tidak ada niat. Saya hanya membantu sebagai relawan memberikan vaksin. Maaf kepada masyarakat Indonesia atas kejadian ini. Saya akan mengikuti segala proses ke depan. Di hari itu saya menyuntikkan vaksin kepada 599 orang," tutur EO saat menyampaikan keterangannya.
Tag
Berita Terkait
-
Jangan Sampai RS Internasional Didominasi Tenaga Asing Akibat Standar Kita Tertinggal
-
100 Perawat Jawa Tengah Dapat Beasiswa Penuh ke Eropa, Kuota Langsung Penuh dalam Waktu Singkat
-
Pelatihan Gratis Perawat Lansia: KemenPPPA Kirim Caregiver ke Singapura, Gaji Dua Digit
-
Tujuh Dokter Penugasan Khusus di Kabupaten Biak Numfor
-
MDP Jelaskan Perannya sebagai Penegak Disiplin Tenaga Medis-Kesehatan
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik November 2025, Cocok Buat PUBG Mobile
-
Ratusan Hewan Ternak Warga Mati Disapu Awan Panas Gunung Semeru, Dampak Erupsi Makin Meluas
Terkini
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining