Suara.com - Temuan awal oleh para peneliti di AS menunjukkan anak-anak yang lahir selama pandemi virus corona Covid-19 memiliki skor IQ yang lebih rendah, bila dibandingkan dengan bayi yang lahir sebelum Januari 2020.
Tapi, para peneliti masih belum memahami penyebab bayi yang lahir saat pandemi virus corona Covid-19 memiliki IQ rendah. Mereka hanya menduga hal ini berkaitan dengan 1.000 hari pertama kehidupan seorang anak yang sangat penting untuk tumbuh kembangnya.
Temuan itu diposting di medRxiv sebelum peer review pada 11 Agustus 2021, yang melibatkan sekitar 605 anak di Rhode Island. Kebanyakan anak yang ikut penelitian ini berkulit putih, termasuk 39 anak yang lahir pada 2018 dan 2019.
Penelitian berlangsung dengan memperhatikan sejumlah faktor lingkungan, termasuk kesehatan mental dan fisik ibu, nutrisi yang diperolah bayi, stimulasi, dan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang anak.
Studi pada bayi pra-pandemi virus corona Covid-19 menunjukkan mereka memiliki skor IQ yang berkisar antara 98,5 hingga 107,3. Tapi, skor IQ bayi yang lahir di masa pandemi virus corona Covid-19 menurun tajam 27 hingga 37 poin.
Studi ini lantas mempertimbangkan efek pandemi virus corona Covid-19 yang menyebabkan pembatasan sosial dan penguncian untuk mencegah penyebarannya. Misalnya, penutupan beberapa tempat bisnis yang berdampak seara ekonomi, penutupan sekolah, pemberlakuan jarak sosial, dan perintah tetap tinggal di rumah.
Karena itu, anak-anak yang lahir setelah Januari 2020 dalam kondisi status ekonomi yang berubah akibat pandemi virus corona Covid-19 memiliki skor IQ lebih rendah.
"Sementara ini, faktor sosial-ekonomi nampaknya memengaruhi konsekuensi negatif dari pandemi virus corona Covid-19. Hal ini menjadi faktor utama dari rendahnya IQ bayi yang lahir selama pandemi," kata peneliti dikutip dari Fox News.
Tapi, para peneliti juga menduga faktor-faktor lain yang meliputi tutupnya rumah penitipan anak dan perubahan lingkungan kerja akibat pandemi virus corona Covid-19 pun berdampak pada perkembangan kognitif anak-anak.
Baca Juga: WHO Desak China Buka Asal-usul Virus Corona, dan Berita Terpopuler Lainnya
Dalam hal ini, anak-anak yang lahir dari ibu dengan gelar sarjana dan pascasarjana diyakini lebih kecil risiko mengalami dampak negatif dari kelahiran selama pandemi virus corona.
Penelitian menunjukkan bahwa pandemi virus corona tidak akan berdampak pada kognitif bayi karena adanya dukungan keluarga atau sosial yang memperhatikan kesejahteraan ibu. Sebab, hal ini bisa memengaruhi temperamen, perilaku, dan perkembangan kognitif bayi.
Studi ini juga menunjukkan bahwa lebih banyak bayi laki-laki yang terkena efek negatif pandemi virus corona Covid-19, dibandingkan bayi perempuan.
Bahkan, stres ibu pada waktu sebelum dan sesudah melahirkan juga akan menambahkan efek negatif pada perkembang anak, meskipun tidak ada peningkatan atau penurunan drastis pada stres.
Anak-anak yang lahir sebelum pandemi virus corona Covid-19 tidak menunjukkan skor verbal, non-verbal, dan kognitif yang jauh lebih rendah ketika mengikuti tahap perkembangan selanjutnya selama pandemi.
Saat ini, para peneliti pun masih mencari tahu penurunan kognitif anak yang lahir selama pandemi virus corona Covid-19 ini bersifat sementara atau tidak, perkembangan anak-anak akan kembali normal setelah pandemi atau tidak, dan adakah efek sampingnya atau tidak.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah
-
Di Balik Krisis Penyakit Kronis: Mengapa Deteksi Dini Melalui Inovasi Diagnostik Jadi Benteng Utama?