Suara.com - Ibu yang menyusui secara langsung dari payudara bukan hanya memberikan nutrisi dan antibodi kepada anak, tetapi juga akan mendapat manfaat bagi diri ibu sendiri termasuk mengurangi stres.
Oleh sebab itu, menyusui langsung dari payudara juga sangat direkomendasikan kepada ibu yang positif Covid-19.
"Kalau sakit covid kan stres berat. Kalau menyusui, untuk mengeluarkan ASI diperlukan hormon kasih sayang, oksitosin. Nah, kalau oksitosin tinggi, maka hormon stres turun," jelas Dokter spesialis anak dr. Utami Roesli, Sp. A., saat siaran langsung instagram bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jakarta, Sabtu (14/8/2021).
Saat situasi darurat seperti bencana alam tsunami, gempa bumi, maupun kebakaran dan banjir, ibu menyusui juga biasanya akan tetap dianjurkan untuk tetap memberikan ASI secara langsung dari payudara.
Sebab, kontak langsung antara kulit ibu dengan bayi juga bisa menambah kenyamanan dan ketenangan. Akan tetapi, dokter Utami menekankan bahwa peran suami juga penting, terutama apabila ikut menemani istri selama menyusui bayi.
"Kegagalan menyusui juga kegagalan suami. Dan keberhasilan menyusui juga keberhasilan suami," imbuhnya.
Dokter Utami mengatakan, ibu tak perlu takut untuk menyusui secara langsung jika memang terinfeksi Covid-19. Asalkan memakai alat peljngung diri dengan benar, seperti memakai masker, maka anak akan terhindar dari penularan.
Selain itu, manfaat lainnya juga bayi bisa mendapatkan antibodi Covid-19 melalui ASI yang diberikan oleh ibu manyusui positif Covid-19.
Apabila, anak yang positif Covid-19, tetapi ibu tidak, maka menyusui langsung dari payudara juga tetap dianjurkan. Karena dalam ASI tetap terkandung antibodi dari penyakit lain yang dibutuhkan bayi.
Baca Juga: Pikiran sedang Mumet? Usir Stres dan Raih Tenang dengan 5 Tips Ini
"Jadi kalau ibu positif, anak negatif tetap menyusui. Kalau ibu positif, anak juga positif, ya pasti menyusi juga. Tapi kalau ibunya negatif, anaknya positif tetap menyusui karena ada antibodi yang lain seperti pneumonia, radang paru-paru."
"Jadi tidak ada alasan untuk tidak menyusui kecuali kalau ibunya sakit berat. Sakit berat tapi masih bisa kasih ASI, minimal perah. Paling engga anak akan mendapatkan antibodi ibunya," papar dokter Utami.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan