Suara.com - Pemerintah sudah menjalankan program vaksinasi Covid-19 untuk orang dengan kondisi autoimun menggunakan vaksin Moderna. Namun pakar imunologi mengingatkan ada beberapa kondisi pasien autoimun yang belum boleh disuntik vaksin Covid-19.
Beberapa kondisi itu di antaranya, pasien autoimun yang masih mengonsumsi obat imunosupresan dan streroid dosis tinggi, resep dari dokter yang menangani autoimun.
"Kalau dia masih minum obat imunosupresan dalam dosis tinggi, steroid dosis tinggi, itu belum bisa divaksinasi," ujar Ketua Pengurus Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof. Dr. dr. Iris Rengganis, Sp.PD, K-AI saat dihubungi suara.com, Jumat (20/8/2021).
Imunosupresan adalah kelompok obat yang dikonsumsi untuk menekan aktivitas sistem imun atau sistem kekebalan tubuh, yang kerap dikonsumsi orang dengan masalah autoimun.
Sedangkan streroid adalah obat yang sering digunakan dokter untuk terapi mengatasi peradangan, asma, hingga autoimun. Baik imunosupresan dan streroid, keduanya mampu menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh.
"Karena antibodi ditekan, maka tidak akan terbentuk antibodi meski sudah disuntik vaksin. Jadi berlawanan, yang satu membentuk antibodi, yang satu menekan antibodi," jelas Prof. Iris.
Profesor ahli penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menilai, apabila orang dengan autoimun yang masih mengonsumsi kedua obat ini, maupun salah satunya, itu artinya kondisi autoimun yang dideritanya belum terkontrol atau belum stabil.
"Maka autoimunnya belum terkontrol, belum stabil, belum boleh dilakukan vaksinasi. Kalau belum stabil masih minum imunosupresan, itu tertunda, bukan tidak boleh," ungkap Prof. Iris.
Itulah mengapa, surat keterangan dari dokter jadi salah satu syarat wajib orang dengan autoimun untuk menerima suntikan vaksin Covid-19 merek Moderna.
Baca Juga: Selain Moderna, Ini Vaksin Covid-19 yang Direkomendasikan untuk Pasien Autoimun
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa