Suara.com - Seperti yang diketahui, obesitas, kelebihan berat badan, perut buncit telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan. Sebuah studi baru dalam jurnal PLOS Medicine menunjukkan kelebihan jumlah lemak tubuh, terutama lemak perut, juga dapat meningkatkan peluang Anda terkena kanker sistem pencernaan.
Untuk studi ini, para peneliti melihat data dari database besar UK Biobank, yang mengumpulkan informasi tentang kecenderungan genetik individu terhadap penyakit dan pengaruh faktor lingkungan pada kesehatan.
Dilansir dari Eat This, mereka menemukan ada hubungan dengan Indeks Massa Tubuh (BMI) tinggi dan peningkatan risiko kanker sistem pencernaan. Terutama kanker hati, perut, kerongkongan, dan pankreas.
Mereka menyimpulkan itu mungkin disebabkan lemak tubuh berperan dalam perkembangan kanker tertentu.
Banyak orang mungkin menganggap lemak sebagai bagian tubuh yang normal dan tidak begitu penting. Namun menurut Filomena Trindade, MD, dari Institut Kedokteran Fungsional, hal tersebut tidaklah benar.
Sebab, sel-sel lemak memainkan peran penting dalam menjalankan beberapa fungsi lain, termasuk peradangan, kekebalan, dan pengaturan hormon.
Ketika ada terlalu banyak sel lemak, proses-proses ini dapat menjadi berlebihan, yang dapat menyebabkan sel-sel membelah lebih sering (suatu proses yang meningkatkan risiko berkembangnya sel-sel kanker).
Masalah lain soal lemak perut sudah terungkap di beberapa penelitian sebelumnya. Contohnya, sebuah penelitian di European Journal of Cardiology menemukan bahwa kelebihan lemak perut dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke berulang, karena peningkatan peradangan.
Penulis utama studi tersebut, Hanieh Mohammadi, MD, dari Karolinska Institute di Swedia, mengatakan menjaga lingkar pinggang yang sehat dapat menjadi cara utama untuk mencegah masalah serius seperti penyakit kardiovaskular dan kanker.
Baca Juga: 5 Momen Marshanda Pamer Perut Buncit, Tak Lagi Khawatir dengan Penilaian Orang
"Secara umum, jika Anda menginginkan kesehatan jantung yang lebih baik tetapi juga kesehatan yang lebih baik secara umum, fokuslah pada pengurangan lemak perut Anda," katanya.
"Bahkan mengurangi dengan jumlah kecil bisa memiliki manfaat yang signifikan," tambahnya.
Di sisi lain, Trindade menyarankan strategi yang membantu pengurangan lemak perut termasuk mengurangi stres. Sebab stres telah terbukti meningkatkan lemak perut melalui lonjakan hormon kortisol.
Kemudian mendapatkan tidur yang berkualitas, tetap terhidrasi, dan makan makanan padat nutrisi juga bisa membantu menghindarkan dari lemak perut berlebih..
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru