Suara.com - Beberapa negara sudah mulai memberikan suntikan penguat vaksin Covid-19 pada orang-orang yang sudah vaksinasi lengkap. Tapi, orang yang mendapatkan satu kali suntikan vaksin Johnson & Johnson masih belum jelas.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), Penelitian yang mencakup pentingnya suntikan penguat menunjukkan efektivitas vaksin Covid-19 yang berkurang seiring waktu, khususnya orang yang suntik vaksin Pfizer dan Moderna.
Tapi, peluncuran suntikan penguat vaksin Covid-19 ini sudah mulai beberapa bulan sebelum vaksin Johnson & Johnson menerima otorisasi FDA, sehingga data tentang efektivitas jangka panjang akan segera tersedia.
"Kami juga mengantisipasi suntikan penguat vaksin Covid-19 mungkin akan diperlukan orang-orang yang suntik vaksin Johnson & Johnson," kata Dr. Rochelle Walensky dari CDC, Dr. Anthony Fauci, Dr. Janet Woodcock dari FDA dikutip dari Fox News.
Administrasi vaksin Johnson & Johnson sendiri dimulai di AS hingga Maret 2021. Para ahli pun terus memantau perkembangan vaksin Johnson & Johnson dalam memberikan perlindungan butuh suntikan penguat atau tidak.
Pada data percobaan sebelumnya ketika muncul varian Delta menunjukkan, vaksin Johnson & Johnson memiliki tingkat efektivitas 72 persen dalam mencegah infeksi virus corona Covid-19.
Data terbaru lagi menunjukkan vaksin Covid-19 ini memicu respon netralisasi antibodi yang kuat terhadap varian Delta dan antibodi itu bertahan setidaknya selama 8 bulan.
Bahkan, data terbaru vaksin Johnson & Johnson menunjukkan efektivitas 85 persen terhadap infeksi virus corona Covid-19 parah, risiko rawat inap, dan kematian. Namun, suntikan penguat bagi orang yang mendapatkan vaksin Johnson & Johnson masih perlu diamati.
Baca Juga: Gejala Virus Corona Covid-19 Berbeda Setiap Usia, Kenali Perbedaannya
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak