Suara.com - Ibu hamil termasuk dalam kelompok populasi yang berisiko terinfeksi Covid-19. Sekitar 51,9 persen ibu hamil yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukan gejala, dan 72 persen infeksi terjadi pada kehamilan di atas 37 minggu.
Hal tersebut dipaparkan oleh Dr. dr. M. Alamsyah Aziz, SpOG(K)-KFM, KIC, M.Kes, Ketua Pokja Infeksi Saluran Reproduksi (ISR) PP POGI, ketika menjadi pembicara dalam forum pelatihan daring bertajuk Vaksinasi pada Kelompok Penerima Vaksin Khusus pasa Sabtu hingga Minggu (21-22/8/2021) lalu.
"Dengan vaksinasi, risiko terpapar dan keparahan ibu hamil yang terinfeksi covid-19 akan lebih berkurang dibanding bila tidak melakukan vaksinasi. Ditambah, vaksinasi Cocid-19 juga aman untuk janin," kata Dr. Alamsyah, mengutip siaran pers yang diterima Suara.com.
Vaksinasi Covid-19 sendiri merupakan sarana efektif dalam melindungi tenaga kesehatan dan masyarakat umum dalam era pandemi ini. Oleh karena itu, untuk mendukung kegiatan vaksinasi tenaga kesehatan dan masyarakat umum yang saat ini terus digelar oleh pemerintah dan berbagai institusi, dibutuhkan juga pembekalan bagi para tenaga kesehatan yang menjadi vaksinator untuk memberikan edukasi bagi masyarakat yang divaksinasi.
Pelatihan daring digelar oleh Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran dan IDI Wilayah Jawa Barat, yang bertujuan agar para tenaga kesehatan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang vaksinasi pada kelompok khusus disabilitas, ibu hamil, dan anak, serta pengelolaan vaksinasi dari dasar.
"Kami berharap para tenaga kesehatan yang melaksanakan kegiatan vaksinasi baik sebagai penyelenggara ataupun vaksinator dapat mengerjakan program vaksinasi yang bermutu sehingga tujuan kesehatannya dapat dicapat dengan maksimal,” kata Dr. dr. Lia Partakusuma, MM, SpPK(K), MARS selaku Ketua IKA FK UNPAD yang menyelenggarakan program ini.
Sementara itu, Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A (K) selaku Ketua Komnas KIPI (Kejadian Ikutan Paska Imunisasi) Kementerian Kesehatan RI yang juga anggota ITAGI mengatakan bahwa selain sasaran ibu hamil, dalam rangka upaya pencegahan penyebaran Covid-19, pemerintah juga menetapkan sasaran anak usia 12-17 tahun sebagai sasaran penerima vaksinasi COVID-19 berdasarkan rekomendasi ITAGI.
“Anak dapat tertular dan atau menularkan virus corona dari dan ke orang dewasa disekitarnya (orangtua, orang lain yang tinggal serumah, orang yang datang ke rumah, teman atau guru di sekolah pada pembelajaran tatap muka) walau tanpa gejala. ITAGI sangat mendukung uji klinis fase-3 vaksinasi Covid-19 pada anak yang sedang berjalan saat ini, sehingga bagi produsen yang telah lengkap data uji klinisnya agar segera melakukan registrasi ke BPOM untuk mendapat Emergency Use Authorization (EUA)," katanya.
Sedangkan Dr.Eka Mulyana, SpOT,FICS,M.Kes,SH, MHKes, selaku Ketua IDI Wilayah Jawa Barat yang juga terlibat dalam penyelenggaraan pelatihan daring ini, mengatakan, “Guna efektivitas pelaksanaan vaksinasi COVID-19 baik bagi sasaran ibu hamil, anak usia 12 17 tahun, maupun sasaran lainnya diperlukan penjelasan terhadap pelaksanaan skrining/penapisan terhadap status kesehatan sasaran sebelum dilakukan pemberian vaksinasi perlu dilakukan, sebagai salah satu prinsip dalam pelaksanaan pelayanan vaksinasi COVID 19.”
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara