Suara.com - Update Covid-19 global hari ini, Jumat (27/8/2021) mencatat lebih dari 700 ribu orang baru saja dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
Dikutip dari data Worldometers menunjukan, lebih dari 10.000 ribu orang meninggal dunia dan 583 ribu orang lainnya berhasil dinyatakan sembuh di hari yang sama.
Melihat kasus yang terus bertambah, vaksinasi Covid-19 juga terus digencarkan. Sayangnya, setelah Jepang hentikan sementara penggunan vaksin Moderna akibat kontaminasi zat asing. Kini Otoritas Obat Eropa atau EMA menyelidiki pembuatan vaksin Moderna, usai adanya laporan kontaminasi.
Mengutip Channel News Asia, EMA menyelidiki insiden kontaminasi vaksin Moderna karena khawatir berdampak pada pasokan vaksin Moderna yang ada di negara-negara Eropa.
"EMA sedang menyelidiki masalah ini, dan telah meminta perusahaan pemasok vaksin Moderna untuk memberikan informasi tentang dampak potensial pada batch vaksin yang dipasok ke Uni Eropa," tulis EMA melalui keterangannya.
Sebelumnya, Sebanyak 1,63 juta dosis vaksin Moderna dihentikan penggunaanya di Jepang, setelah adanya laporan kontaminasi lot atau batch vaksin tertentu. Hal ini diungkap Kementerian Kesehatan Jepang dan produsen obat Takeda pada Kamis,26 Agustus 2021.
Takeda adalah produsen obat yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi suntikan vaksin Moderna di Jepang, yang menerima laporan dari pusat vaksinasi.
"Ditemukan zat asing dalam botol vaksin Moderna yang belum dibuka dari lot tertentu," terang Takeda.
Akhirnya, setelah berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan Jepang, Takeda akhirnya memutuskan menunda dan menangguhkan penggunaan vaksin dengan lot tertentu, sejak 26 Agustus 2021. Sayangnya, hingga saat ini Moderna belum menyampaikan tanggapannya terkait hal ini.
Baca Juga: Tiga Jenis Vaksin Covid-19 Ini Sudah Disuntikkan ke Warga Riau
Sementara itu di dunia tercatat masih ada 18,3 juta kasus aktif atau jumlah orang yang masih bisa menularkan virus corona. Dari total kasus aktif itu,18,3 juta pasien di antaranya dalam kondisi tanpa gejala dan ringan. Sisanya ada 112.700 pasien yang dalam kondisi gejala berat bahkan kritis.
Sehingga sejak awal pandemi Covid-19 sebanyak 215 juta orang pernah terinfeksi virus corona, dengan rincian 192 juta berhasil dinyatakan sembuh. Tapi nahas lebih dari 4,4 juta orang meninggal dunia akibat infeksi yang menganggu saluran napas atas ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang