Suara.com - Pandangan Organisasi Kesehatan Dunia WHO terbelah mengenai persetujuan suntik vaksin Covid-19 sebagai booster.
Kepala WHO Eropa Hans Kluge mengatakan, booster Covid-19 bisa menjadi cara untuk menjaga populasi yang paling rentan tetap aman dan tidak menularkan kepada orang-orang yang sama sekali belum divaksinasi.
Sementara, Direktur Jenderal WHO Tedros Ghebreyesus sejak awal telah menekankan bahwa booster belum dibutuhkan. Tedros juga meminta setiap negara yang telah merencanakan booster Covid-19 untuk menundanya.
Namun imbauan itu tidak diindahkan dan justru semakin banyak negara yang telah melakukan vaksinasi ketiga atau booster Covid-19.
Menurut Tedros, data tentang suntikan vaksin ketiga belum meyakinkan dapat mencegah penularan. Dia menekankan tindakan itu harus dihentikan dan pihak berwenang seharusnya fokus untuk memberikan stok vaksin ke negara-negara miskin terlebih dahulu.
Berbeda dengan pernyataan Tedros, Hans Kluge mengatakan pada konferensi pers bahwa banyak penelitian menunjukkan kalau dosis ketiga melindungi orang yang rentan.
"Vaksin dosis ketiga bukanlah booster mewah yang diambil dari seseorang yang masih menunggu suntikan pertama. Ini pada dasarnya adalah cara untuk menjaga yang paling rentan tetap aman," kata Kluge dikutip dari Channel News Asia.
Kluge mengatakan memang lebih banyak bukti masih diperlukan dan mendesak negara-negara Eropa dengan kelebihan vaksinnya untuk membagikan dengan negara-negara lain, terutama di Eropa Timur dan Afrika.
Peningkatan tingkat penularan Covid-19 di seluruh Eropa selama dua minggu terakhir, ditambah lagi tingkat vaksinasi yang rendah di beberapa negara, sangat mengkhawatirkan, tambah Kluge.
Baca Juga: Cek Fakta: Menambahkan Lada Hitam Dalam Makanan Bisa Cegah dan Sembuhkan Covid-19?
Suntikan ketiga vaksinasi Covid-19 telah dilakukan di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Indonesia sendiri juga melakukan suntikan vaksin booster Covid-19 khusus untuk tenaga kesehatan sejak Juli lalu.
Jumlah negara yang menyatakan berikan suntikan booster terus bertambah. Terbaru Republik Ceko yang mengatakan pada Senin (30/8) bahwa mereka akan menawarkan booster kepada siapa pun yang telah divaksinasi setidaknya delapan bulan terakhir.
Israel juga mulai menawarkan booster Covid-19 kepada anak-anak berusia 12 tahun ke atas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Varises Mengganggu Penampilan dan Kesehatan? Jangan Panik! Ini Panduan Lengkap Mengatasinya
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030