Ilustrasi sapi. (Dok: Shutterstock)
Penyebab Penyakit Sapi Gila
Penyakit sapi gila terjadi ketika protein di otak sapi terinfeksi. Pada sapi, penyakit ini disebut dengan bovine spongiform encephalopathy (BSE). Penyakit ini bisa menulari manusia dan diberi istilah variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD).
Seseorang bisa tertular penyakit sapi gila melalui beberapa cara, antara lain:
- Mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi BSE.
- Menerima donor darah atau organ tubuh dari penderita penyakit sapi gila.
- Terluka akibat jarum atau alat bedah yang tidak disterilkan terlebih dahulu setelah digunakan pada penderita penyakit sapi gila.
Pengobatan Penyakit Sapi Gila
Sampai saat ini, tidak ada metode pengobatan yang mampu menyembuhkan atau menghentikan perkembangan penyakit sapi gila. Akan tetapi, dokter akan memberikan sejumlah obat untuk meredakan gejala yang dialami pasien, antara lain berupa:
- Obat pereda nyeri yang mengandung opioid.
- Antidepresan untuk mengatasi cemas dan depresi.
- Clonazepam dan sodium valproate untuk meredakan myoclonus dan tremor.
- Bila pasien sudah memasuki tahap akhir penyakit sapi gila, dokter akan memberikan asupan makanan dan cairan melalui infus.
Tag
Komentar
Berita Terkait
-
Viral Kualitas Susu MBG Dipertanyakan: Hanya 30 Persen Susu Sapi Segar, Lebih Banyak Airnya?
-
10 Rekomendasi Makanan Saat Hujan yang Bikin Tubuh Hangat dan Kenyang
-
Perjuangkan Hak Hewan, PETA Desak Nintendo Desain Ulang Karakter Sapi
-
Atasi Hama Tikus, Pemkab Indramayu Lepas 200 Ular dan Burung Hantu
-
Emiten BEEF Mau Datangkan 250 Sapi Perah untuk Swasembada Pangan dan MBG
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?