Suara.com - Brasil melaporkan kasus penyakti sapi gila pertama dalam 2 tahun. Apa itu penyakit sapi gila? Apakah berbahaya untuk manusia?
Melansir ANTARA, informasi tentang penyakit sapi gila didapatkan Reuters dari sumber industri yang minta dirahasikan namanya. Diduga, penyakti sapi gila menyerang sapi yang ada di peternakan Negara Bagian Minas Gerais.
Menurut kementerian, penyelidikan semacam itu biasa dilakukan dan pihaknya berjanji akan langsung mengumumkan temuan mereka begitu penyelidikan selesai.
Kemungkinan ini adalah kasus pertama sejak Mei 2019, ketika pemerintah Brazil melaporkan kejadian kasus penyakit sapi gila "atipikal" (tidak biasa) pada salah satu hewan di Negara Bagian Mato Grosso.
Saat itu kementerian menyebutkan penyakit sapi gila atau bovine spongiform encephalopathy (BSE) ditemukan pada sapi berusia 17 tahun. Mereka menambahkan bahwa tidak ada bagian dari hewan itu yang masuk ke dalam rantai makanan.
Sumber itu mengatakan bukti menunjukkan kasus saat ini juga termasuk atipikal, seperti yang terdeteksi pada seekor sapi yang lebih tua pada 2019.
Apa itu penyakit sapi gila?
Penyakit sapi gila menjadi salah satu penyakit hewan yang bisa menular ke manusia.
Laman Alodokter menyebut pada manusia, penyakit sapi gila dikenal dengan istilah variant Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD). Penularan penyakit sapi gila ke manusia biasanya terjadi akibat mengonsumsi daging sapi yang terjangkit BSE.
Baca Juga: Pura-Pura Bisa Menjualkan, Warga Tanjungsari Bawa Kabur 5 Sapi Senilai Ratusan Juta
Gejala Penyakit Sapi Gila
Pada tahap awal, penyakit sapi gila memengaruhi emosi dan perilaku penderitanya. Penderita sering kali merasa cemas, depresi, dan mengalami gangguan tidur.
Empat bulan kemudian, penderita akan mengalami gangguan sistem saraf yang memburuk secara bertahap dan disertai gejala-gejala berikut:
- Myoclonus atau gerakan otot yang tidak terkendali.
- Tremor.
- Ataksia atau hilangnya koordinasi antar anggota tubuh.
- Demensia atau menurunnya daya ingat dan kemampuan berpikir.
- Seiring perkembangan penyakit, penderita akan lumpuh total dan hanya bisa berbaring di tempat tidur. Mereka tidak akan menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya, bahkan tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain.
Kebanyakan penderita penyakit sapi gila meninggal dunia dalam 12-14 bulan sejak kemunculan gejala awal. Biasanya, penyebab meninggalnya adalah komplikasi berupa infeksi paru-paru.
Kapan harus ke dokter
Segera periksakan diri ke dokter bila mengalami gejala penyakit sapi gila, terutama bila Anda baru mengonsumsi daging sapi di atau dari negara yang sedang terjangkit penyakit sapi gila.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Kualitas Susu MBG Dipertanyakan: Hanya 30 Persen Susu Sapi Segar, Lebih Banyak Airnya?
-
10 Rekomendasi Makanan Saat Hujan yang Bikin Tubuh Hangat dan Kenyang
-
Perjuangkan Hak Hewan, PETA Desak Nintendo Desain Ulang Karakter Sapi
-
Atasi Hama Tikus, Pemkab Indramayu Lepas 200 Ular dan Burung Hantu
-
Emiten BEEF Mau Datangkan 250 Sapi Perah untuk Swasembada Pangan dan MBG
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?