Suara.com - Pihak berwenang Kuba pada hari Jumat meluncurkan kampanye nasional. Mereka kini mulai melakukan vaksinasi Covid-19 anak-anak berusia dua hingga 18 tahun Covid-19.
Langkah itu dilakukan sebagai prasyarat yang ditetapkan oleh pemerintah agar sekolah dibuka kembali di tengah lonjakan infeksi.
Anak-anak berusia 12 tahun ke atas akan menjadi yang pertama menerima salah satu dari dua vaksin yang diproduksi di dalam negeri, Abdala dan Soberana, diikuti oleh anak-anak yang lebih muda.
Sekolah sebagian besar telah ditutup di Kuba sejak Maret 2020. Sementara siswa telah mengikuti pelajaran di televisi. Dengan tahun ajaran mulai Senin, mereka akan terus belajar dari jarak jauh sampai semua anak yang memenuhi syarat divaksinasi.
Laura Lantigua, 17, mendapat suntikan pertama dari tiga suntikan di sekolah menengah Saul Delgado di ibu kota Kuba, Havana.
"Saya selalu ingin divaksinasi," kata Lantigua dilansir dari France24P
Dia mengatakan bahwa dokter mengukur tekanan darah dan suhu sebelum memberinya suntikan, kemudian menyuruhnya menunggu selama satu jam untuk memastikan dia tidak memiliki efek samping.
"Saya merasa normal, baik-baik saja," kata Lantigua.
Jumat malam, Badan Pengatur Obat (Cecmed) mengumumkan bahwa mereka mengizinkan penggunaan darurat vaksin Soberana 2 untuk anak di bawah umur antara dua dan 18 tahun.
Baca Juga: Jadi Sasaran Bullying di Forum Online, Ini 10 Potret Tangguh Rachel Vennya Momong Anak
Komposisi vaksin Kuba, yang tidak diakui oleh Organisasi Kesehatan Dunia, didasarkan pada protein rekombinan, teknik yang sama yang digunakan oleh perusahaan AS Novavax.
Dengan varian Delta yang tersebar di pulau berpenduduk 11,2 juta jiwa, sistem perawatan kesehatan negara itu telah terdesak ke tepi jurang.
Dari 5.300 kematian akibat virus corona baru yang tercatat sejak wabah dimulai, hampir setengahnya terjadi pada Agustus, seperti halnya hampir sepertiga dari semua kasus yang dilaporkan.
Pemerintah mengatakan pihaknya berencana untuk secara bertahap membuka kembali sekolah untuk instruksi langsung pada Oktober setelah kampanye vaksinasi di kalangan anak-anak selesai.
Berita Terkait
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut
-
Inovasi Terapi Kanker Kian Maju, Deteksi Dini dan Pengobatan Personal Jadi Kunci
-
Gaya Bermain Neymar Jr Jadi Inspirasi Sepatu Bola Generasi Baru
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa