Suara.com - Gejala Covid-19 umumnya berkisar pada masalah pernapasan hingga demam. Namun ada salah satu gejala tak umum Covid-19 yang dialami oleh pasien, yakni sakit telinga.
Melansir dari Health, Amesh A. Adalja, MD, seorang sarjana senior di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health's Center for Health Security, mengatakan bahwa memang ada kemungkinan Covid-19 memicu sakit telinga. Namun ia menegaskan bahwa sakit telinga bukan sebagai gejala umum Covid-19.
"Banyak infeksi pernapasan terutama yang menyebabkan sakit tenggorokan, terkadang juga dapat menyebabkan sakit telinga," kata Adajala.
Menurut Ellen Wald, MD, seorang dokter penyakit menular di UWHealth di Madison, Wisconsin, sakit telinga terjadi selama infeksi pernapasan karena hubungan antara saluran hidung dan telinga.
"Ada lorong yang disebut tabung eustachius yang menghubungkan telinga dan bagian belakang tenggorokan. Biasanya, tabung itu mengalirkan udara ke telinga dan mengalirkan cairan dari telinga," ujar Dr. Wald
Ketika seseorang mengalami infeksi saluran pernapasan atas (yang dapat dipicu oleh virus seperti SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19, saluran hidung dapat mengalirkan lendir ke tenggorokan, dan tenggorokan dapat mengirim cairan naik ke saluran pernapasan tabung eustachius.
Tabung kemudian bisa tersumbat dan mengganggu kemampuan telinga untuk mengalirkan cairan yang akhirnya menyebabkan sakit telinga.
"Sakit telinga selama segala jenis penyakit pernapasan dapat terjadi pada siapa saja," tetapi Dr. Wald.
Meskipun tidak semua orang yang menderita Covid-19 akan mengalami masalah dengan telinga mereka, sakit telinga mungkin lebih karena varian Delta terus melonjak.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin: Pemerintah Siapkan Skenario Hadapi Endemi Covid-19
"Sepertinya Delta memiliki lebih banyak gejala saluran pernapasan bagian atas, jadi masuk akal orang dengan varian Delta akan mengalami lebih banyak gejala telinga," ujar Taylor Heald-Sargent, MD, asisten profesor pediatri yang berspesialisasi dalam penyakit menular di Northwestern University Feinberg School of Kedokteran.
Menurut Dr. Adalja, dalam beberapa kasus, cairan di telinga selama serangan Covid-19 juga dapat menyebabkan infeksi telinga. Tetapi telinga tidak benar-benar terkena virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia