Suara.com - Dokter membagikan faktor risiko yang bisa menyebabkan pria terkena kanker prostat, yakni kebiasaan makan makanan tidak sehat.
Menurut dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), PhD, dokter spesialis urologi dari Universitas Indonesia, sering mengonsumsi makanan tinggi kolesterol dan lemak bisa meningkatkan risiko kanker prostat.
"Diet tinggi lemak, kolesterol menyebabkan risiko peningkatan kanker prostat," kata Ketua Prostate Awareness Month sekaligus dokter spesialis urologi dari Universitas Indonesia, dr. Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU(K), PhD dalam diskusi media, Senin.
Menurut studi, walau belum ada yang menghubungkan kelebihan lemak dan kanker prostat, mengurangi jumlah lemak setiap hari bermanfaat membantu Anda mengontrol berat badan dan membantu kesehatan jantung Anda.
Pakar urologi di Arthur Smith Institute for Urology, New Hyde Park, Dr. Michael Schwartz juga sepakat mengenai pola diet tak sehat berhubungan dengan munculnya masalah kesehatan termasuk kanker.
Dia mengatakan, diet tinggi lemak hewani dan rendah serat dikaitkan dengan sindrom metabolik yakni kumpulan kondisi termasuk obesitas perut, peningkatan kadar gula darah dan tekanan darah tinggi.
"Sudah lama diketahui jenis diet ini dapat meningkatkan risiko diabetes, serangan jantung, stroke, dan berbagai jenis kanker," kata dia seperti dikutip dari WebMD.
Risiko kematian pasien kanker prostat pun meningkat bila masih menerapkan pola makan seperti itu, ungkap sebuah studi dalam jurnal Cancer Prevention Research pada Juni 2015.
Dalam studi itu, Jorge Chavarro dan tim dari Harvard School of Public Health mempelajari kebiasaan makan pria yang terkena kanker prostat, termasuk diet tinggi daging merah dan olahan, produk susu tinggi lemak dan biji-bijian.
Baca Juga: Termasuk Aktif secara Seksual, Simak 6 Tips Cegah Kanker Prostat Berikut
Mereka menemukan, para partisipan yang mendapat skor tertinggi dalam hal kebiasaan makan tinggi lemak sekitar 2,5 kali lebih mungkin meninggal karena kanker prostat dan 67 persen lebih mungkin meninggal karena sebab apa pun, ketimbang pria yang mendapat skor terendah pada diet tak sehat.
Sebaliknya, pria yang mendapat skor tertinggi dalam hal kebiasaan makan sehat, sekitar 36 persen lebih kecil kemungkinannya meninggal karena sebab apa pun daripada mereka yang mendapat skor terendah.
Selain pola makan, faktor lain seperti usia di atas 50 tahun, ras atau etnis dan riwayat keluarga juga memainkan peran menempatkan seorang pria terkena kanker prostat.
Untuk menurunkan risiko terkena kanker prostat, seseorang perlu menerapkan gaya hidup sehat. Dari sisi asupan, Kementerian Kesehatan merekomendasikan lemak harian tak lebih dari 5 sendok makan atau 67 gram per orang.
Pola makan yang disarankan pun pada prinsipnya bergizi seimbang, yakni setengah piring terdiri dari sayuran dan buah, seperempat piring diisi sumber protein dan sisanya biji-bijian utuh dari beras atau gandum. Anda juga disarankan menambah porsi buah dan sayuran di setiap waktu makan utama. Untuk mengurangi jumlah lemak harian, cobalah batasi makanan berlemak atau pilih varietas rendah lemak misalnya produk susu rendah lemak.
Selain itu, hindarilah merokok karena kebiasaan ini bisa menjadi pemicu perubahan gen, rutin berolahraga 30 menit per minggu semisal berjalan kaki dan bersepeda.
Berita Terkait
- 
            
              Jangan Diremehin! Ini 5 'Rahasia Sakti' Tahu yang Bikin Badan Lebih Sehat
 - 
            
              Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
 - 
            
              Tes Kesehatan di Rumah Makin Gampang: Nggak Perlu Kode-Kodean Lagi!
 - 
            
              Taklukkan Kolesterol Tinggi Tanpa Obat? 6 Kunci Sederhana dari Pola Makan dan Gaya Hidup
 - 
            
              Bukan Cuma Pegal di Leher! Kenali 7 Gejala Kolesterol Tinggi yang Muncul Saat Kondisi Sudah Parah
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
 - 
            
              Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
 - 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara