Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan RI terus memantau perkembangan COVID-19 varian Mu yang dilaporkan muncul di sejumlah negara Amerika Selatan.
Kemenkes mengaku terus berkomunikasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) guna memantau pergerakan varian baru SARS-CoV-2 bernama Mu (B 1621) di sejumlah negara.
"Kami terus berkonsultasi dengan WHO untuk terus memperbarui informasi terkait varian Mu dan varian-varian lain yang berpotensi menyebar di Indonesia," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi dalam agenda Siaran Pers PPKM yang diikuti dari kanal YouTube FMB9ID dari Jakarta.
Nadia mengatakan jajarannya juga terus berkoordinasi dengan petugas di pintu masuk Indonesia untuk menyusun kebijakan mengantisipasi kemungkinan masuknya varian Mu yang dilaporkan memiliki kekebalan atau efek terhadap vaksinasi.
Selain itu, kata Nadia, pemerintah juga berupaya mencegah masuknya varian baru dari luar negeri melalui pengetatan kebijakan karantina bagi pelaku perjalanan internasional serta persyaratan vaksinasi.
"Kami juga melakukan pemantauan terhadap Mu yang saat ini menyebar di 46 negara," katanya.
Nadia mengatakan dalam beberapa hari terakhir varian Mu menjadi topik pembicaraan masyarakat sebab dikabarkan memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi dan memiliki kekebalan terhadap vaksin.
Kemenkes RI bersama lintas sektor merespons keadaan tersebut dengan melakukan pemantauan dan pemeriksaan whole genom sequencing terhadap kasus-kasus yang masuk ke Indonesia maupun yang terjadi melalui penularan lokal yang mungkin terjadi di Indonesia, kata Nadia menambahkan.
"Sampai saat ini tidak kurang dari 5.835 hasil sekuensing yang telah kita laporkan. dari total tersebut, sebanyak 2.300 di antaranya adalah varian Delta yang ditemukan di 33 provinsi di Indonesia," katanya.
Baca Juga: Heboh Non Nakes Dapat Dosis Ketiga, Pemerintah DIminta Tak Jual Belikan Vaksi Covid-19
Ia mengatakan Kemenkes juga melakukan pemantauan terhadap semua varian yang muncul, baik itu variant of concern (VoC) yaitu Alpha (B.117) terdeteksi pertama kali di Inggris September 2020, Beta (B.1.351, B.1.351.2, B.1.351.3) terdeteksi pertama kali di Afrika Selatan Mei 2020, Gamma (P.1, P1.1, P.1.2) terdeteksi pertama kali di Braziil November 2020 dan Delta (B.1617.2, AY.1, AY.2, AY.3) terdeteksi pertama kali di India pada Oktober 2020.
Pemantauan juga dilakukan Kemenkes RI terhadap variant of Interest (VoI) seperti Eta (B.1.525) yang terdeteksi pertama kali di beberapa negara sejak Desember 2020, Lota (B.1.526) terdeteksi pertama kali di Amerika Serikat pada November 2020, Kappa (B.1617.1) terdeteksi pertama kali di India Oktober 2020, Lambda (C.37) terdeteksi pertama kali di Peru pada Desember 2020. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
Laporan Global 2025: Polusi Udara Berkontribusi pada 7,9 Juta Kematian di Seluruh Dunia
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
Purbaya Sewot Teknologi AI Bea Cukai Dibandingkan dengan Milik Kemenkes: Tersinggung Gue!
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia