Suara.com - Ponsel seakan telah menjadi kebutuhan hidup harian yang sulit dilepaskan. Bagi sejumlah orang, ponsel juga digunakan untuk bekerja, menjalin hubungan, sosial, berkarya, belanja, hingga sekadar mencari hiburan. Tak heran kalau melihat ponsel selalu dalam genggaman.
Namun dampak buruknya, terlalu sering berselancar dengan ponsel juga berisiko timbulkan kelelahan akibat kurang tidur. Salah satu penyebab terbesar kelelahan dan kurang tidur adalah jumlah waktu yang dihabiskan untuk online dan terpapar cahaya biru smartphone atau ponsel pintar.
Cahaya biru yang dipancarkan dari layar perangkat tersebut memperlambat pelepasan melatonin yang memicu tidur. Juga mengatur ulang jam internal tubuh, atau ritme sirkadian, ke jadwal berikutnya. Sehingga tubuh merasa tidak mengantuk. Akibatnya, tubuh kurang tidur dan merasa lemas saat pagi hari.
Kurang tidur akibat terlalu lama online sebenarnya hanya salah satu dari dampak buruk kecanduan ponsel. Dikutip dari Asia One, berikut delapan masalah yang bisa terjadi jika seseorang kecanduan memakai ponsel.
1. Merusak matamu
Meskipun tidak ada bukti kuat bahwa penggunaan ponsel dalam waktu lama menyebabkan kerusakan mata permanen, tapi hal itu menyebabkan ketegangan dan ketidaknyamanan pada mata.
Selain itu, ponsel memancarkan cahaya Tampak Berenergi Tinggi (atau cahaya HEV), yang memiliki panjang gelombang terpendek dalam spektrum cahaya tampak. Oleh karena itu menghasilkan jumlah energi yang lebih tinggi dan memiliki potensi kerusakan jaringan yang lebih besar.
Ketegangan mata juga terjadi karena penggunanya membuka mata lebih lebar dan lebih sedikit berkedip saat menatap ponsel. Sebaiknya ikuti aturan 20-20-20 untuk membantu mengendurkan mata-mata. Yaitu, menatap ponsel, atau perangkat digital lainnya, selama 20 menit. Kemudian lihat ke arah lain sejauh 20 kaki selama 20 detik. Kemudian bisa kembali lihat layar.
2. Masalah untuk tangan
Kebanyakan orang mungkin bisa memegang ponsel hanya dengan satu tangan dan menggunakan ibu jari untuk mengirim teks juga menggeser layar. Tetapi perhatikan, melakukan hal itu secara berulang setiap hari bisa memicu peradangan dan masalah tendon pada pergelangan tangan.
3. Merusak postur
Rata-rata berat kepala manusia antara 4,5 hingga 5,5 kg. Sementara leher dan tulang belakang manusia dirancang untuk menopang kepala pada sudut tertentu. Tapi jika memiringkan kepala ke bawah pada sudut 60 derajat untuk melihat ponsel, bisa menyebabkan tekanan pada leher hingga 27kg.
Baca Juga: Waduh! Bahaya Cahaya Biru Smartphone bagi Kulit, seperti Matahari
Akibatnya, sakit punggung dan leher bagian atas terjadi karena terus melihat ke bawah pada ponsel.
4. Merusak waktu tidur
Berlebihan menggunakan ponsel sebelum tidur bisa mengganggu siklus tidur alami tubuh, dikenal sebagai ritme sirkadian. Cahaya biru yang dipancarkan dari layar sama dengan yang biasa didapatkan dari matahari saat siang. Oleh karena itu, paparan sinar dari layar membuat tubuh tetap waspada dan terjaga.
Selain itu juga bisa menghambat produksi melatonin, hormon yang menyebabkan tidur.
5. Merusak kesehatan secara menyeluruh
Ponsel bisa menjadi rumah bagi bakteri untuk berkembang biak. Ingat lagi, kapan terakhir kali membersihkan ponsel, di permukaan seperti apa meletakkan ponsel? Apakah membawa ponsel ke toilet?
Penelitian telah menunjukkan bahwa bakteri penyebab flu, infeksi kulit, sindrom syok toksik, dan keracunan makanan dapat berkembang biak dengan baik di ponsel. Cuci tangan secara menyeluruh, gunakan pembersih tangan dan biasakan untuk membersihkan ponsel.
6. Merusak kehidupan sosial
Tidak perlu studi ilmiah untuk menunjukkan bahwa penggunaan ponsel secara terus-menerus, terutama dalam situasi sosial, akan membuat seseorang dianggap negatif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara