Suara.com - Meski di rumah, tubuh bisa saja rentan alami luka ringan akibat aktivitas. Terlebih selama pandemi Covid-19, di mana kebanyakan orang mungkin mencoba berbagai aktivitas baru namun belum mengenal detail potensi terjadinya luka.
"Bisa karena luka lecet kena sayatan pisau atau lagi berkebun kemudian tertusuk tanaman itu bisa. Atau luka abrasi karena terjatuh pada saat bersepeda. Yang juga cukup sering dijumpai adalah luka bakar, bisa karena minyak panas kecipratan atau air panas dan sebagainya," kata Certified Wound Specialist Physician, dr. Adisaputra Ramadhinara, M.Sc., dalam siaran ulang webinar Pertolongan Pertama Hansaplast, Minggu (19/9/2021).
Jenis luka apa pun, baik kecil maupun besar, harus ditangani dengan baik, imbuh dokter Adi. Prinsipnya, pertolongan pertama untuk jenis luka apa pun harus dibersihkan terlebih dahulu.
Tujuannya untuk mencegah bakteri dan kuman masuk melalui kulit yang terbuka akibat luka tersebut. Oleh sebab itu, dokter Adi mengingatkan pentingnya memiliki kotak pertolongan pertama yang salah satunya diisi dengan cairan antiseptik sebagai pembersih luka.
"Prinsip pertama untuk semua jenis luka lecet maupun juga luka bakar yaitu dibersihkan dulu, karena dengan pembersihan luka maka kita mengupayakan supaya bakteri, benda asing yang ada di luka itu tidak menyebabkan komplikasi lebih lanjut. Infeksi bisa menghambat penyembuhan luka," jelasnya.
Jika luka terlalu kotor, misalnya akibat terjatuh di taman yang penuh tanah maupun kerikil kecil, ia menyarankan untuk dibersihkan terlebih dahulu dengan air mengalir.
"Kemudian gunakan hansaplast antiseptik yang aman, tidak berbau, dan tidak bikin perih. Kalau luka kecil bisa langsung kita gunakan hansaplast antiseptik, tidak perlu dicuci dengan air mengalir. Kemudian setelah dibersihkan jangan lupa ditutup lukanya," paparnya.
Dokter Adi menambahkan, jangan takut luka menjadi basah atau bahkan bonyok apabila ditutup dengan plester. Menutupnya justru menjaga kelembaban luka sehingga proses penyembuhan juga bisa lebih cepat.
Menurutnya, penanganan luka yang benar sangat berpengaruh untuk mencegah adanya bekas pada kulit. Semakin cepat proses penyembuhan luka, maka kemungkinan berbekas juga akan semakin kecil. Bahkan juga bisa mencegah terjadinya keloid.
Baca Juga: 2 Luka Tusuk Bersarang di Dada, Buruh Bangunan di Pekanbaru Tewas Usai Dikeroyok OTK
"Terlepas dari ada keturunan keloid atau engga. Memang ada beberapa daerah tubuh kalau terluka berpotensi muncul keloid, tapi semakin cepat kita rawat dan disembuhkan lukanya pasti potensi keloid akan minimal," ujarnya.
Ia mengingatkan, luka harus segera pendapat penanganan medis klinik atau rumah sakit terdekat jika luka terlalu besar. Misalnya pendarahan yang tidak berhenti meski telah dilakukan penanganan pertama.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Bikin Anak Jadi Percaya Diri: Pentingnya Ruang Eksplorasi di Era Digital
-
Rahasia Tulang Kuat Sejak Dini, Cegah Osteoporosis di Masa Tua dengan Optimalkan Pertumbuhan!
-
Terobosan Baru! MLPT Gandeng Tsinghua Bentuk Program AI untuk Kesehatan Global
-
Ubah Waktu Ngemil Jadi "Mesin" Pembangun Ikatan Anak dan Orang Tua Yuk!
-
Kasus Kanker Paru Meningkat, Dunia Medis Indonesia Didorong Adopsi Teknologi Baru
-
Osteoartritis Mengintai, Gaya Hidup Modern Bikin Sendi Cepat Renta: Bagaimana Solusinya?
-
Fraud Asuransi Kesehatan: Rugikan Triliunan Rupiah dan Pengaruhi Kualitas Layanan Medis!
-
Rahasia Kehamilan Sehat dan Anak Cerdas: Nutrisi Mikro dan Omega 3 Kuncinya!
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Masa Depan Layanan Kesehatan Ada di Genggaman Anda: Bagaimana Digitalisasi Memudahkan Pasien?