Suara.com - Setiap 21 September diperingati sebagai Hari Alzheimer sedunia. Bentuk umum dari penyakit demensia atau penurunan daya ingat dan cara berpikir itu didefinisikan sebagai penyakit otak yang berhubungan dengan kehilangan memori dan keterampilan kognitif menurun.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, pada 2017 hampir 50 juta di dunia telah terdiagnosis alzheimer. Sekitar 20,9 juta di antaranya berada di kawasan Asia Pasifik.
Ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer.
Faktor-faktor tersebut di antaranya, gaya hidup yang tidak sehat seperti jarang berolahraga, makan makanan berkolesterol tinggi dan kadar gula yang tinggi, merokok juga minum alkohol secara berlebihan.
Selain itu, memiliki orangtua atau saudara kandung yang terkena penyakit Alzheimer, memiliki riwayat penyakit jantung atau pernah mengalami luka berat di kepala.
Seringkali dianggap 'penyakit wajar' karena proses penuaan atau sejak usia di atas 65 tahun. Meski begitu, alzheimer sangat mungkin bisa dicegah dengan berbagai tindakan tertentu. Dikutip dari situs Alzheimer Indonesia, berikut lima cara cegah alzheimer.
1. Menjaga kesehatan jantung
Merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, dan obesitas dapat merusak pembuluh darah juga meningkatkan risiko terkena stroke ataupun serangan jantung.
Dalam jangka waktu tertentu bisa berakibat mengembangkan demensia alzheimer di kemudian hari. Cara mencegahnya te tu dengan menjaga kesehatan jantung dengan gaya hidup sehat aktif.
2. Bergerak, berolahraga produktif
Aktivitas fisik dan olahraga adalah cara pencegahan yang sangat efektif karena bantu mengontrol tekanan darah juga berat badan.
Baca Juga: Pikun Bukan Hal Normal dan Wajar, Begini Cara Mencegahnya
Selain itu bisa mengurangi risiko diabetes tipe II dan beberapa bentuk kanker. Ada juga beberapa bukti dari riset yang menunjukkan bahwa beberapa jenis aktivitas fisik dapat mengurangi risiko terkena demensia alzheimer, salah satunya senam poco-poco.
3. Mengkonsumsi sayur dan buah
Makanan menjadi bahan bakar untuk otak dan tubuh. Riset menunjukkan bahwa diet tipe Mediterania, kaya sereal, buah-buahan, ikan, kacang-kacangan dan sayuran dapat membantu mengurangi risiko demensia. Sementara studi lebih lanjut diperlukan pada manfaat makanan atau suplemen tertentu.
Sedangkan makan yang tinggi lemak jenuh, gula, dan garam selalu dikaitkan dengan risiko penyakit jantung jadi lebih tinggi, sebaiknya dihindari.
4. Menstimulasi otak, fisik, dan mental
Otak bisa dilatih dengan aktivitas baru, dengan cara itu bantu membangun neuron otak baru dan memperkuat koneksi di antara sel otak. Hal itu dapat melawan efek berbahaya penyakit Alzheimer dan patologi demensia lainnya.
5. Bersosialisasi dan beraktifitas positif
Kegiatan sosial juga bermanfaat bagi kesehatan otak karena dapat menstimulasi otak, membantu mengurangi risiko demensia hingga depresi. Cobalah dan luangkan waktu untuk bercengkrama dengan teman maupun keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Rahasia Awet Muda Dibongkar! Dokter Indonesia Bakal Kuasai Teknologi Stem Cell Quantum
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru