Suara.com - Pikun karena Demensia Alzheimer (DA) dianggap sebagai bagian dari proses penuaan yang normal. Padahal ini adalah penyakit yang dapat membuat pengidapnya mengalami perubahan perilaku.
Anggapan pikun sebagai sebagai hal wajar kelompok usia tua juga terungkap dalam studi di Yogyakarta menunjukkan kurangnya pengetahuan masyarakat umum tentang gejala-gejala demensia.
"Bahkan ditemukan bahwa tenaga kesehatan merasa kurang terbekali dengan pengetahuan dan kompetensi terkait manajemen demensia, karena kurangnya pembahasan topik ini dalam kurikulum saat mereka menjalani pendidikan," tulis Alzheimer's Indonesia, melalui keterangannya, Rabu (15/9/2021).
Hal ini dibenarkan Spesialis Saraf Dr. dr. Yuda Turana, Sp.S, sekaligus penulis 'Stop Pikun di Usia Muda'. Ia mengatakan bahwa demensia adalah penyakit yang juga bisa menyerang usia muda, meski lebih banyak terjadi di usia tua.
Tapi demensia alzheimer adalah penyakit yang harus dideteksi dan ditanggulangi sejak dini, agar tidak memicu perubahan perilaku.
"Tak sedikit kita yang melihat dan mendengar seseorang yang usianya lebih muda justru lebih pikun dibanding seorang lansia. Oleh sebab itu, umur bukanlah satu-satunya faktor utama yang emmbuat seseorang menjadi pikun lebih cepat," terang Dr. Yuda melalui bukunya.
Jika demensia alzheimer atau pikun tidak segera ditangani, maka akan berdampak kepada seluruh anggota keluarga, lantaran merawat orang dengan demensia (ODD) jadi tugas yang menguras emosi dan finansial.
Bahkan hasil riset di 2020 oleh Theresia, menemukan keluarga yang jadi pendamping ODD mengalami tekanan emosional, beban finansial, stigma, kurangnya keseimbangan pekerjaan dan kerja, terkucilkan, serta tidak memiliki dukungan yang adekuat.
Itulah kenapa demensia atau pikun harus dicegah,ditanggulangi dan dideteksi, dengan cara perilaku CERDIK, yang akronim dari Cek kesehatan rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.
Baca Juga: Kebisingan Lalu Lintas Tingkatkan Risiko Alzheimer, Ini Sebabnya
Pemeriksaan komprehensif juga sangat diperlukan, melakukan skrining atau deteksi dan diagnosis demensia di fasilitas kesehatan.
Meski pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) no. 4 tahun 2019, yang menyatakan bahwa setiap lansia berhak mendapatkan skrining kognitif tahunan di puskesmas. Namun hal ini belum terimplementasikan dengan baik dan merata di seluruh Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan