Suara.com - Komedian sekaligus presenter Tukul Arwana dilarikan ke Rumah Sakit Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur. Kabarnya pria 57 tahun tersebut mengalami pendarahan otak.
Penjaga rumah Tukul, Jaka mengatakan bahwa atasannya tersebut dibawa ke rumah sakit pada Rabu (22/9/2021). Menurut Jaka, Tukul sempat mengeluhkan sakit kepala.
"Kelihatannya pusing-pusing. Ya udah bawa ke dokter gitu. Aku nggak tau sih apa udah pulang atau gimana sekarang," ujarnya.
Melansir dari WebMD, pendarahan otak disebabkan oleh arteri di otak yang pecah dan menyebabkan pendarahan lokal di jaringan sekitarnya. Pendarahan ini membunuh sel-sel otak.
Pendarahan otak juga disebut dengan pendarahan intrakranial atau pendarahan intraserebral. Kondisi ini menjadi penyebab sekitar 13 persen dari stroke.
Penyebab pendarahan otak bisa bermacam-macam, menurut Claveland Clinic, berikut beberapa penyebab paling umum, antara lain:
- Trauma kepala yang disebabkan oleh jatuh, kecelakaan mobil, kecelakaan olahraga atau jenis pukulan lain di kepala.
- Tekanan darah tinggi (hipertensi) yang dapat merusak dinding pembuluh darah dan menyebabkan pembuluh darah bocor atau pecah.
- Penumpukan timbunan lemak di arteri (aterosklerosis).
- Aneurisma serebral yang pecah (titik lemah di dinding pembuluh darah yang menggelembung dan pecah).
- Gangguan pendarahan atau pengobatan dengan terapi antikoagulan (pengencer darah).
- Tumor otak yang menekan jaringan otak menyebabkan pendarahan.
- Merokok, penggunaan alkohol berat, atau penggunaan obat-obatan terlarang seperti kokain.
- Kondisi yang berhubungan dengan kehamilan atau persalinan, termasuk eklampsia, vaskulopati postpartum, atau perdarahan intraventrikular neonatus.
Seperti yang dilaporkan oleh penjaga rumah Tukul, penderita pendarahan otak mulanya bisa mengalami sakit kepala tiba-tiba yang tak tertahankan. Termasuk sakit kepala, berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai, antara lain:
- Sakit kepala parah yang tiba-tiba
- Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
- Kelemahan pada lengan atau kaki
- Mual atau muntah
- Kewaspadaan berkurang; kelesuan
- Perubahan penglihatan
- Kesemutan atau mati rasa
- Kesulitan berbicara atau memahami pembicaraan
- Kesulitan menelan
- Kesulitan menulis atau membaca
- Kehilangan keterampilan motorik halus, seperti tremor tangan
- Kehilangan koordinasi
- Kehilangan keseimbangan
- Indera perasa yang tidak normal
- Hilang kesadaran
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat