Suara.com - Lewat acara Global Covid-19 Summit yang dilaksanakan pada Rabu (22/9/2021) kemarin, Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengajak para pemimpin dunia untuk fokus pada tiga hal dalam menangani pandemi Covid-19.
Pertama, perlu gencarkan program vaksinasi untuk menyelamatkan nyawa umat manusia secepatnya. WHO telah menyatakan bahwa target vaksinasi tahun ini sebesar 40 persen dari populasi dunia, serta target untuk tahun depan sebesar 70 persen.
Kedua, presiden Amerika Serikat itu juga menekankan pentingnya bertindak untuk menyelamatkan jutaan nyawa umat manusia. Lewat keterangannya yang disampaikan ulang oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, sudah empat setengah juta umat manusia di dunia wafat karena Covid-19.
“Beliau mengajak para pimpinan dunia agar bersama-sama bisa mempersiapkan alat kesehatan, obat-obatan, dan hal lainnya untuk menangani pandemi ini,” ungkapnya lewat keterangan YouTube Sekretariat Presiden.
Joe Biden juga menekankan tentang kebutuhan oksigen, testing, dan tracing, serta obat-obatan di rumah sakit.
Hal ketiga yang juga ditekankan oleh Joe Biden adalah perlunya mempersiapkan diri untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Mengenai ajakan di atas, Menkes Budi mengatakan, “Kita harus membangun arsitektur global ketahanan kesehatan dunia. Dan kita harus mempersiapkan bagaimana pembiayaan kesehatan dunia bisa ditata lebih baik."
“Sehingga jika ada negara dunia yang mengalami masalah kesehatan bisa dibantu,” ungkap Budi Gunadi.
Untuk membangun masa depan yang lebih baik, Joe Bidden menekankan bahwa semua negara harus memiliki ketahanan kesehatan yang baik. Tidak hanya negara maju saja, melainkan negara berkembang turut ikut andil.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Menurun, Menkes Minta Masyarakat Tetap Eling Lan Waspodo
“Ajakan dari presiden AS ini disambut baik oleh presiden Indonesia Pak Joko Widodo. Presiden Indonesia juga menekankan, perlu segera dibangun sistem ketahanan kesehatan global yang baru,” kata Budi.
“Melihat sistem kesehatan dunia, itu sifatnya tidak lokal dengan adanya pandemi yang terlihat saat ini. Bahkan sistem kesehatan satu negara itu sangat erat hubungannya dengan sistem kesehatan negara lain,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Rekomendasi Vitamin untuk Daya Tahan Tubuh yang Mudah Ditemukan di Apotek
-
Horor! Sampah Plastik Kini Ditemukan di Rahim Ibu Hamil Indonesia, Apa Efeknya ke Janin?
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Waspada Ibu Hamil Kurus! Plis Kenali Risikonya dan Cara Aman Menaikkan Berat Badan
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Kabar Baik Pengganti Transplantasi Jantung: Teknologi 'Heart Assist Device' Siap Hadir di Indonesia
-
Jennifer Coppen Ungkap Tantangan Rawat Kulit Sensitif Anaknya, Kini Lebih Selektif Pilih Skincare
-
Titiek Soeharto Klaim Ikan Laut Tidak Tercemar, Benarkah Demikian?
-
Bukan Cuma Kabut Asap, Kini Hujan di Jakarta Juga Bawa 'Racun' Mikroplastik
-
Terobosan Regeneratif Indonesia: Di Balik Sukses Prof. Deby Vinski Pimpin KTT Stem Cell Dunia 2025