Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan menyiapkan dua skenario penanganan Covid-19. Salah satu skenario yang disiapkan ialah, skenario normal.
Budi menjelaskan skenario normal merupakan skenario di mana kondisi Covid-19 tidak mengalami lonjakan kasus. Dalam arti lain, kondisi normal ini membuat pandemi menjadi endemi.
"Jadi skenario kondisi endemi. Kita memperkirakan bahwa kasus setahun itu 1,9 juta. Untuk informasi sekarang kasus kita sudah berjalan sejak Maret 2020 itu sudah ada 4 juta kasus," ujar Budi saat rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (13/9/2021).
"Jadi kita untuk skenario A bahwa ini kondisinya membaik terus atau rata dengan kondisi sekarang ada 1,9 juta kasus," sambungnya.
Sementara skenario B, yang menjadi skenario kedua yang disiapkan akan digunakan jika kondisi Covid-19 di Indonesia mengalami lonjakan. Skenario ini sebagai bentuk antisipasi sekaligus terhadap sebaran Covid barian baru.
"Skenario B jika terjadi lonjakan varian baru mengakibatkan adanya lonjakan kasus. Kami mengestimasikan ada 3,9 juta kasus atau 2 juta kasus lebih tinggi dibandingkan skenario normal, skenario tidak ada lonjakan," kata Budi.
Ia berujar kedua skenario yang disiapkan ini nantinya akan mempengaruhi hal-hal terkait lainnya, semisal testing, perawatan, dan isolasi. Namun dari sisi vaksinasi, kata Budi tidak berpengaruh atau tidak berubah.
"Tapi untuk skenario testing, perawatan dan isolasi itu akan berubah tergantung dari berapa jumlah kasus aktifnya. Misalnya skenario A, testing 28 juta; kalau skenario B, 58 juta testing," jelas Budi.
"Perawatan juga sama kalau skenario A itu ada 20 persen dari 1,9 juta. Kalau skenario B 20 persen dari 3,9. demikian juga dengan isolasi."
Baca Juga: Kasus COVID-19 Menurun, Akankah PPKM Jakarta Bakal Turun ke Level 2?
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Sebut Partai Pro Pekerja, Begini Strategi PDIP Beri Perlindungan PMI
-
Geger Pulau Pari! Jasad Pria Misterius Mengambang, Kondisinya Bikin Merinding
-
20 Oktober Jadi Ujian Prabowo, Akankah Lepas Bayang Jokowi dan Rombak Kabinet?
-
Resmi Meluncur: Electricity Connect 2025, Kolaborasi untuk Energi Tangguh dan Berdaulat
-
Pengakuan Heryanto Cekik Mati Dina Oktaviani: Dari Curhat, Berakhir karena Tergiur Motor dan HP
-
DPR Desak Polisi Segera Tetapkan Tersangka Kasus Ponpes Al Khoziny: Harus Ada yang Bertanggung Jawab
-
Gibran Pimpin Misi Papua, 9 Tokoh Top Ditunjuk Jadi 'Tangan Kanan' Percepat Pembangunan
-
DPR Sebut Penolakan Pemotongan TKD Wajar, Tapi Daerah Masih Punya Jalan Menuju Kemandirian Fiskal
-
Gelombang Panas Laut Melemahkan Kemampuan Laut Menyerap Karbon: Apa yang Bisa Dilakukan?
-
Klaim Sudah Sesuai Prosedur, Polda Metro Santai Digugat Aktivis Delpedro Cs: Kami Siap Hadapi!