Suara.com - Covid-19 memang telah diketahui bisa memengaruhi berbagai organ dan fungsinya. Pakar medis juga mengatakan bahwa infeksi Covid-19 menyebabkan penurunan berat badan pada pasien dalam fase pemulihan.
Sesuai studi Pusat Informasi Bioteknologi Nasional (NCBI), penurunan berat badan dan risiko malnutrisi sangat lazim pada pasien Covid-19. Setidaknya hampir 30 persen pasien kehilangan lebih dari lima persen berat badan awal dan lebih dari setengahnya berisiko kekurangan gizi.
Melansir dari India Express, dokter Abhishek Subhash, konsultan penyakit dalam di Rumah Sakit Bhatia menyebutkan bahwa penurunan berat badan terlihat pada banyak pasien Covid-19 karena kehilangan penciuman dan rasa.
"Tapi bisa lebih drastis dengan pasien yang pernah mengalami infeksi mucormycosis (jamur hitam). Ini karena hilangnya penciuman dan rasa akibat Covid menyebabkan penurunan nafsu makan secara alami. Dengan infeksi sekunder mucormycosis, pasien ini harus menjalani operasi dan diberi obat antijamur tingkat tinggi yang menyebabkan mual," kata dokter Subhash.
"Lagi-lagi Covid-19 akan mempengaruhi nafsu makan mereka dan dalam banyak kasus menyebabkan penurunan berat badan," imbuhnya.
Perubahan bau dan rasa, serta kelelahan dan kurang nafsu makan dilaporkan sebagai gejala umum pada pasien Covid-19.
"Terkurung di rumah dan gejala Covid-19 dapat membatasi jumlah aktivitas fisik yang menyebabkan hilangnya berat badan tanpa lemak. Faktor-faktor ini di atas respons inflamasi sistemik dapat menyebabkan malnutrisi bahkan pada pasien yang tidak dirawat di rumah sakit," ujar dokter Subhash.
"Namun, tidak ada data yang tersedia tentang dampak Covid-19 pada status gizi," imbuhnya.
Dokter Navneet Sood, konsultan paru Rumah Sakit Superspesialisasi Dharamshila Narayana mengatakan bahwa penurunan berat badan mungkin tidak secara langsung karena infeksi tetapi keadaan peradangan yang berkepanjangan.
Baca Juga: PTM Dimulai, Disdikpora Bantul Belum Akan Lakukan Tes Swab Acak
"Ini bukan hanya karena infeksi saja, tetapi dalam banyak kasus keadaan peradangan yang berkepanjangan, di mana infeksi merupakan salah satu bagian yang menyebabkan keadaan katabolik dalam tubuh yang dapat mengakibatkan penurunan berat badan," kata Dr Sood.
"Pasien perlu lebih sadar tentang kesehatan mereka bahkan setelah bebas infeksi. Komplikasi pasca-covid adalah masalah yang jauh lebih besar. Pemeriksaan kesehatan secara teratur adalah kuncinya,” imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak