Suara.com - Sekelompok ilmuwan dari yang terdiri dari Amerika Serikat, Inggris, Skotlandia, Israel, Eropa, Kanada, Brasil, dan Australia, menulis sebuah pernyataan konsemsus tentang penggunaan paracetamol, atau nama lainnya acetaminophen (APAP), oleh ibu hamil.
Mereka menyarankan melalui makalah yang terbit di jurnal Nature Review Endocrinology, agar wanita hamil hanya mengonsumsi paracetamol ketika membutuhkannya secara medis.
Berdasarkan penelitian selama beberapa tahun terakhir, dilansir Medical Xpress, ada kemungkinan obat paracetamol mengubah perkembangan janin dalam beberapa kondisi.
Pada akhirmya hal itu akan menyebabkan gangguan neurologis, urologis dan reproduksi pada bayi. Peneliti menemukan dari 29 penelitian, 26 di antaranya terbukti cacat lahir.
Karenanya, dalam makalah itu mereka juga meminta penelitian lebih lanjut untuk memahami kemungkinan masalah dengan obat tersebut apabila digunakan wanita hamil.
Saat ini, paracetamol merupakan satu-satunya obat yang tersedia untuk mengatasi nyeri pada wanita hamil. Penggunaan obat ini juga dibolehkan untuk ibu hamil yang mengalami demam.
Tetapi, mereka mencatat penggunaan paracetamol semakin meningkat di kalangan ibu hamil karena reputasi obat sebagai obat pereda nyeri serbaguna yang aman.
Tidak hanya para ilmuwan, sebagian besar ob-gyn juga sependapat agar wanita hamil lebih berhati-hati dalam mengonsumsi paracetamol.
Baca Juga: Sejumlah Ibu Hamil di Balikpapan Takut Divaksin, Alasannya?
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis