Suara.com - Meski keputihan adalah hal yang normal terjadi pada perempuan, Anda tetap harus waspada bila menjumpai ciri-ciri keputihan tidak normal. Apa saja ciri-cirinya?
Menurut dr. Cynthia Agnes Susanto, SpOG dari Universitas Indonesia, keputihan adalah keluarnya cairan dari alat genitalia yang bukan darah.
Ada tiga waktu di mana keputihan lazim terjadi pada perempuan usia produktif, yakni sebelum haid, sesudah haid, dan menjelang ovulasi. Ini merupakan keputihan fisiologis atau normal.
Ciri-ciri keputihan normal adalah warna bening dengan tekstur seperti telur mentah, atau tekstur putih susu yang agak kental tanpa bau menyengat.
Sementara keputihan patologis adalah keputihan yang tidak normal. Menurut dr. Cynthia dalam sebuah webinar, Sabtu (25/9/2021), cairan keputihan tidak normal candidiasis ciri-cirinya putih, kental, seperti keju. Biasanya terasa perih dan gatal.
Candidiasis bisa sembuh sendiri. Namun, bila keputihan ini berulang dua hingga tiga kali dalam setahun, dia menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Selanjutnya adalah keputihan akibat bakteri yang warnanya putih tapi lebih encer. Warnanya juga bisa keabuan. Ciri utamanya adalah bau amis. Bakterial Vaginosis ini sering terjadi akibat perubahan pH pada vagina. Perubahan pH ini membuat koloni bakteri dan jamur mudah berkembang biak di organ kewanitaan.
Kemudian, ada pula keputihan Trichomonas yang memiliki ciri kuning kehijauan, yang bisa diakibatkan infeksi menular seksual. Keputihan jenis ini sangat berbau.
Keputihan juga bisa terjadi akibat gonore yang ditandai dengan nyeri saat buang air kecil (anyang-anyangan) dan nyeri panggul serta perut. Keputihan ini juga bisa keluar dari penis, bukan cuma vagina.
Baca Juga: Keputihan di Organ Intim, Ini Tips PIlih Perawatan yang Tepat
Keputihan terjadi bila kebersihan di vagina tidak terjaga secara benar. Atau, bisa juga akibat vagina terlalu bersih, kata dr. Cynthia.
Cara membersihkan vagina usai buang air harus diperhatikan. Kalau salah, bisa berisiko menimbulkan keputihan. Dr. Cynthia mengingatkan untuk membersihkan dari arah depan ke belakang, dari saluran kemih ke arah anus. Lakukan secara searah, jangan bolak-balik.
Bersihkan vagina dengan air bersih yang mengalir dan jangan lupa untuk keringkan dengan handuk kecil atau tisu lembut tanpa pewangi.
Ketika akan berkonsultasi dengan dokter seputar keputihan, bawa serta pasangan agar keduanya bisa disembuhkan, karena bisa saja pasangan juga terinfeksi saat berhubungan intim. Jika hanya satu orang yang mendapatkan terapi kemudian sembuh, reinfeksi bisa terjadi.
Dr. Cynthia juga menegaskan bahwa keterbukaan dan komunikasi dengan pasangan adalah kunci utama.
"Jangan pernah saling tuduh, misalnya langsung beranggapan pasangan 'jajan'. Bisa saja kita tidak ngapa-ngapain hanya dari kamar mandi umum tapi kecipratan dan jadinya terkena gonore," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah