Suara.com - Pembelajaran Tatap Muka atau PTM sudah dimulai di sebagian kecil sekolah. Salah satu hal yang harus diwaspadai adalah ventilasi udara. Ruangan kelas dengan ventilasi udara yang buruk dapat membuat penyebaran virus jadi sangat cepat.
Itulah mengapa kelas ruang belajar memerlukan ventilasi dan pengukuran kualitas udara yang baik sebagai langkah pencegahan.
Fakta ini diungkap peneliti kualitas udara terkemuka dunia sekaligus penulis The Lancet Report on Airborne Transmission of SARS CoV-2 dan laporan Exhaled CO2 as a Covid-19 Infection Risk Proxy, Profesor Jose-Luis Jimenez
“Berbagai studi menunjukkan peran penting mitigasi risiko berlapis, atau dikenal dengan istilah Swiss Cheese Model, dalam menurunkan risiko penularan Covid-19 secara signifikan di berbagai sekolah di belahan dunia," jelas Prof. Jose dalam acara diskusi secara daring, Sabtu (25/9/2021).
Manajemen kualitas udara dalam ruangan ini meliputi pengukuran kadar CO2, ventilasi udara, serta air filtration yang merupakan komponen kunci dalam menurunkan risiko penularan.
"Sehingga meningkatkan keamanan anak-anak kita bersekolah tatap muka di tengah periode new normal," tutur Prof. Jose.
Adapun strategi memastikan kualitas udara di kelas baik, selain ventilasi udara yang baik, bisa juga dikombinasikan dengan upaya-upaya pencegahan individu seperti memakai masker dan mencuci tangan.
Meski begitu, kata Prof. Jose, Terlepas dari ada atau tidaknya pandemi Covid-19, keberlangsungan ekosistem sekolah yang aman harus diimplementasikan, mengingat udara bersih akan berpengaruh besar dalam jangka panjang terhadap kualitas hidup seseorang pasca pandemi berakhir.
Baca Juga: Jika Ditemukan Kasus Positif COVID-19, Satgas Minta PTM Segera Dihentikan
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Peran Sentral Psikolog Klinis di Tengah Meningkatnya Tantangan Kesehatan Mental di Indonesia
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif