Suara.com - Donor darah diakui punya banyak manfaat untuk kesehatan. Namun banyak klaim kesehatan yang berlebihan, salah satunya donor darah dianggap bisa turunkan hipertensi atau tekanan darah tinggi, benarkah?
Hal ini dibantah langsung oleh Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP (K) yang mengatakan donor darah bisa menurunkan tekanan darah dan baik untuk kesehatan jantung adalah mitos.
"Secara umum kalau kita bilang, menurunkan pembekuan darah adalah mitos, atau menurunkan tekanan darah sebenarnya tidak benar," ujar dr. Vito dalam acara peringatan ulang tahun Yayasan Jantung Indonesia (YJI) Ke-40, Senin (27/9/2021).
Dokter yang berpraktik di Siloam Hospital Lippo Village itu memang mengakui rasa senang setelah mendonor darah karena membantu orang lain, memang bisa menurunkan tekanan darah. Tapi itu terjadi karena efek psikologis, akibat perasaan senang yang dihasilkan.
Tapi rasa senang ini tidak secara signifikan bisa mengurangi hipertensi. Atau bahkan ada yang mengatakan donor darah bisa menurunkan kadar kolesterol dan sangat baik untuk kesehatan jantung, kata dr. Vito itu tidaklah benar.
"Jadi orang misalkan punya penyakit jantung, untuk kurangi tekanan darah tinggi saya mau donor darah aja, sebenarnya tidak betul. Jadi donor darah itu tidak terlalu signifikan berhubungan mengurangi kolesterol atau mengurangi tekanan darah," jelas dr.Vito.
Meski begitu, dr. Vito tidak mempermasalahkan orang dengan hipertensi, kolesterol, dan pasien jantung untuk mendonorkan darahnya, selama ia memenuhi syarat dan diperbolehkan dokter yang merawatnya selama ini.
"Tapi boleh-boleh aja kalau mau dilakukan," pungkasnya.
Adapun beberapa syarat untuk mendonor darah yang ditetapkan Palang Merah Indonesia (PMI) melalui situs resminya, www.pmi.or.id, dikutip suara.com, Senin (27/9/2021).
Baca Juga: Ini Stok Darah PMI pada Rabu 22 September 2021 di Kota Semarang
Calon donor harus berusia 17 hingga 60 tahun.
Berat badan minimal 45 kilogram.
Tekanan darah 100 hingga 180 (sistole) dan 60 hingga 100 (diastole).
Jika berminat, calon donor dapat mengambil dan menandatangani formulir pendaftaran. Lalu menjalani pemeriksaan pendahuluan seperti kondisi berat badan, HB, golongan darah, serta dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter.
Jika lulus, barulah darah dan contoh darah diambil.
Namun, harus diingat, demi menjaga kesehatan dan keamanan darah, individu yang antara lain memiliki kondisi seperti alkoholik, penyakit hepatitis, diabetes militus, epilepsi, atau kelompok masyarakat risiko tinggi mendapatkan AIDS serta mengalami sakit seperti demam atau influensa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
Terkini
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!