Suara.com - Banyak kasus kanker terjadi akibat gaya hidup tak sehat. Namun untuk kasus kanker hati, lebih banyak terjadi karena faktor genetik atau keturunan.
Hal ini diungkap Spesialis Hepatologi, dr. Irsan Hasan. Ia mengatakan pasien hepatitis B dan C yang keluarganya memiliki riwayat kanker, peluang terinfeksi kanker hati naik 7 kali lipat dibanding orang yang tidak mengidap hepatitis.
Hepatitis adalah penyakit peradangan hati yang disebabkan oleh infeksi virus baik hepatitis B oleh virus epatitis B (HBV) dan hepatitis C oleh infeksi virus hepatitis C (HCV).
"Kalau ada keluarganya yang kanker, risiko itu meningkat jadi 7 kali. Jadi biasanya kalau ada yang hepatitis ada keluarganya yang kanker gak, bapak ibu atau adiknya, kalau ada, kita harus waspada atau hati-hati," ujar dr. Irsan dalam acara acara webinar bersama Roche, Selasa (28/9/2021).
Ia menambahkan, kenyataan ini berbeda dengan pasien hepatitis yang keluarganya tidak punya riwayat atau keturunan kanker, penyakit hepatitisnya untuk menjadi kanker hati risikonya tiga kali lipat daripada yang tidak mengidap hepatitis.
"Ini menunjukan besarnya risiko, genetik sangat mempengaruhi berdasarkan faktor risiko," ungkap dr.Irsan.
Dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) itu bercerita dari kisah pasiennya 7 orang bersaudara terinfeksi hepatitis B, dari 7 orang itu 4 di antaranya meninggal karena kanker liver, dan 4 orang ini adalah lelaki. Sisanya 3 bersaudara terinfeksi hepatitis B ini adalah perempuan.
"Jadi yang terisa perempuan ini sangat aware (peduli), sangat memperhatikan kesehatannya, karena tidak mau bernasib seperti saudara-saudaranya," pungkas dr. Irsan.
Baca Juga: Minum Kopi Bisa Mengurangi Risiko Kanker Hati, Begini Kata Studi
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
Terkini
-
Turun Berat Badan Tanpa Drama, Klinik Obesitas Digital Ini Siap Dampingi Perjalanan Dietmu
-
Tips Jaga Kesehatan Kulit di Tengah Tumpukan Pekerjaan Akhir Tahun
-
RS Swasta Gelar Pameran Kesehatan Nasional, Ajak Publik Hidup Lebih Sehat dan Peduli Diri
-
Lawan Kanker: Tenaga Biomedis RI Digenjot Kuasai Teknologi Pencitraan Medis!
-
Lebih dari Sekadar Lari: Half Marathon dengan Pemandangan Ikonik Jakarta
-
Cuaca Panas Bikin Kulit Gatal dan Ruam Merah? Itu Tanda Alergi, Ini Obat yang Tepat
-
Peer Parenting: Rahasia Ibu Modern Membangun Generasi Luar Biasa
-
Rahmad Setiabudi Jadi Pelari Indonesia Tercepat di Chicago Marathon 2025
-
Kenapa Anak Muda Sekarang Banyak Terserang Vertigo? Ini Kata Dokter
-
Tips Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Menstruasi untuk Remaja Sehat dan Percaya Diri