Suara.com - Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2018, ada 15 dari 1.000 orang di Indonesia menderita penyakit jantung. Secara umum, penyakit jantung merujuk pada penumpukan plak di arteri koroner yang menyuplai darah ke jantung atau penumpukan plak di arteri perifer (kaki) yang menyuplai darah ke jantung dan otak.
Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan stroke atau serangan jantung. Untungnya, masalah kesehatan ini dapat dicegah sedini mungkin.
Tren saat ini menunjukkan serangan jantung semakin banyak menyerang usia muda. Hal ini bukan semata disebabkan oleh faktor keturunan, tetapi juga karena gaya hidup.
Merokok, obesitas, darah tinggi dan diabetes merupakan penyebab tersering terjadinya serangan jantung. Jika terjadi serangan jantung kedua pada usia muda, risiko kematian atau stroke mungkin terjadi.
Pencegahan penyakit jantung yang dapat dilakukan antara lain dengan menjaga pola makan, aktif bergerak, hindari rokok, dan lakukan medical check up jantung secara rutin. Medical check up jantung bertujuan sebagai upaya pencegahan, deteksi dan penanganan dini jika terdapat masalah jantung.
Salah satu cara untuk mendeteksi dini masalah jantung pemeriksaan meliputi tekanan darah, penilaian riwayat kesehatan, EKG (Elektrokardiografi) untuk mendeteksi apakah detak jantung seseorang normal atau tidak; serta ABI (Ankle Brachial Index).
ABI sendiri merupakan alat untuk mendeteksi penyakit arteri perifer atau penyumbatan di pembuluh darah kaki dengan cara mengukur perbandingan tekanan darah di lengan dan pergelangan kaki.
"Ini adalah pemeriksaan untuk membedakan perbedaan antara tekanan dan aliran darah. Dari situ bisa dilihat apakah semua sama minimal perbedaannya tidak jauh. Kalau misal tidak sama dicari tahu kenapa," kata dokter spesialis jantung Heartology Cardiovascular Center Jakarta, Dr. Dafsah Arifa Juzar, MD, Selasa (29/9/2021).
Dokter Dafsah menekankan pentingnya pemantauan kesehatan jantung rutin meliputi berat badan, tekanan darah, kolestrol, gula darah, riwayat kesehatan dan gaya hidup yang merupakan faktor risiko dalam penyakit jantung.
Baca Juga: Mengenal 'SIMBOL', Kelainan yang Menyebabkan Penyakit Jantung dan Stroke
"Jangan kira orang muda tidak mungkin terkena penyakit jantung. Penyakit jantung bisa menimpa semua usia dan gender," pungkas dr. Dafsah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda