Suara.com - Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi, merupakan kondisi ketika tekanan darah berada di angka 130/80 mmHg atau lebih. Jika tidak ditangani dengan tepat, hipertensi bisa menyebabkan penyakit serius, mulai dari gagal jantung, ginjal, dan stroke.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam dr. Olly Indrajani, dari tiga manusia dewasa, satu menderita hipertensi. Sedangkan empat dari manusia, satu orang mengalami pre-hypertension.
“Jadi kalau kita tidak memeriksakan kesehatan kita, tahu-tahu kita bisa saja terkena hipertensi,” ungkapnya dalam acara Darah Tingi Dapat Menyebabkan Penyakit Jantung, Rabu (29/9/2021).
Atas penyakit hipertensi ini, diprediksi akan mengalami peningkatan 7 persen pada 20230 di Amerika Serikat.
“Di sini bisa digambarkan, ternyata akan terjadinya peningkatan dari penduduk dunia terkait hipertensi,” ungkapnya.
Bagaimana dengan Indonesia? Menurut dr. Olly Indrajani, peningkatan hipertensi di Indonesia cukup tinggi. Ia mempertegas bahwa mayoritas penderitanya ialah pada populasi laki-laki.
“Indonesia termasuk yang cukup tinggi untuk laki-laki,” ungkap dr. Olly Indrajani lebih lanjut.
Ia melanjutkan ada kategori tentang tensi darah yang normal. Mulai dari systolic di bawah 120 dan diastolic di bawah 80.
“Tapi kalau meningkat seperti pre-hypertension, itu kalau di bawah 129, dan diastolic nya di bawah 80,” ungkapnya.
Baca Juga: Berawal Hipertensi, Dokter Temukan Pendarahan di Otak Tukul Arwana
Di samping itu, ia mengatakan jika seseorang mengalami darah tinggi, itu terjadi ketika systolic nya mencapai 130-139, dengan diastolic 80-89.
“Tapi kalau hypertension stage 2, itu sudah 140/90, dan hipertensi krisis sudah di atas 180/120,” ungkapnya.
“Jadi tanda-tandanya itu kalau warna hijau itu aman, tapi kalau makin merah, itu makin bahaya,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Belajar dari Kasus Ameena, Apakah Permen Bisa Membuat Anak Sering Tantrum?
-
Bukan Sekadar Gadget: Keseimbangan Nutrisi, Gerak, dan Emosi Jadi Kunci Bekal Sehat Generasi Alpha
-
Gerakan Kaku Mariah Carey saat Konser di Sentul Jadi Sorotan, Benarkah karena Sakit Fibromyalgia?
-
Di Balik Rak Obat dan Layar Digital: Ini Peran Baru Apoteker di Era Kesehatan Modern
-
Kesibukan Kerja Kerap Tunda Pemeriksaan Mata, Layanan Ini Jadi Jawaban
-
Langkah Tepat Pengobatan Kanker Ovarium: Masa Remisi Lebih Panjang Hingga Tahunan
-
Katarak yang Tidak Dioperasi Berisiko Meninggal Dunia Lebih Awal, Ini Alasannya
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?