Suara.com - Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung hingga hari ini, dan terus menimbulkan gejala berbeda. Seperti diketahui, Covid-19 seringkali disebut sebagai penyakit seribu gejala karena punya tanda infeksi yang beraga.
Kini, sebuah laporan medis yang baru diterbitkan oleh dokter di Jepang telah mengungkapkan kondisi misterius yang terkait dengan penyakit yang disebut "restless anal syndrome."
Namanya terkait dengan srestless legs syndrome (RLS) yang lebih umum dibahas dan menggambarkan dengan tepat satu penderitaan pasien berusia 77 tahun.
Seperti dilansir dari NY Post, temuan ini bermula dari seorang lelaki yang baru saja keluar dari Rumah Sakit Universitas Kedokteran Tokyo setelah 21 hari dirawat karena sakit COVID-19.
Tetapi meskipun telah sepenuhnya pulih dari virus, ia kembali melaporkan gejala baru yang tidak nyaman.
Dia mengatakan kepada dokter bahwa dia mulai menderita "ketidaknyamanan anal yang dalam" di daerah antara anus dan alat kelaminnya, mendorongnya dengan "dorongan penting untuk menggerakkan" ususnya - yang tidak memberinya kelegaan, menurut makalah mereka, tersedia untuk dibaca melalui " BMC Infectious Diseases.”
Seiring berlalunya hari, pasien mengamati bahwa aktivitas fisik tampaknya meredakan anusnya yang stres, sementara berbaring hanya meningkatkan ketidaknyamanannya, yang juga meningkat pada malam hari.
Kolonoskopi menunjukkan lelaki itu menderita wasir internal, tetapi itu tidak menjelaskan kejangnya. Sistem sarafnya juga tampak bekerja dengan baik.
COVID-19 diketahui menyebabkan gelombang kejut efek samping, beberapa di antaranya bersifat neurologis, termasuk kehilangan rasa dan penciuman, kabut otak, dan mati rasa.
Baca Juga: Cegah Penularan COVID-19, Protokol Kesehatan Tidak Boleh Ditinggalkan
Saat itulah dokter menganggap kondisinya yang aneh pastilah neurologis. Dokter juga mencatat bahwa gejalanya telah bermanifestasi mirip dengan RLS, yang telah terdeteksi pada setidaknya dua pasien COVID-19 yang pulih lainnya.
Hubungan antara penyakit dan RLS belum dipahami, kata penulis laporan Dr. Itaru Nakamura. Pasien Nakamura, bagaimanapun, mungkin merupakan kasus sindrom anal gelisah pertama yang didokumentasikan terkait dengan COVID-19, tulisnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Inovasi Bedah Robotik Pertama di Indonesia: Angkat Kanker Payudara Tanpa Hilangkan Bentuk Alami
-
Riset Ungkap Rahasia Bahagia: Bergerak 15 Menit Setiap Hari Bikin Mental Lebih Sehat
-
Mengembalikan Filosofi Pilates sebagai Olahraga yang Menyatukan Gerak, Napas, dan Ketenangan
-
Perawatan Mata Modern di Tengah Maraknya Gangguan Penglihatan
-
Terungkap! Ini Rahasia Otak Tetap Prima, Meski di Usia Lanjut
-
Biar Anak Tumbuh Sehat dan Kuat, Imunisasi Dasar Jangan Terlewat
-
Susu Kambing Etawanesia Bisa Cegah Asam Urat, Ini Kata dr Adrian di Podcast Raditya Dika
-
Toko Roti Online Bohong Soal 'Gluten Free'? Ahli Gizi: Bisa Ancam Nyawa!
-
9.351 Orang Dilatih untuk Selamatkan Nyawa Pasien Jantung, Pecahkan Rekor MURI
-
Edukasi PHBS: Langkah Kecil di Sekolah, Dampak Besar untuk Kesehatan Anak